Stimulus Bank Sentral Dunia Terbangkan Harga Minyak

Harga minyak dunia berbalik menguat pada perdagangan Kamis (19/3) waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat (20/3) waktu Indonesia. Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei menguat US$3,59 atau 14,4 persen ke posisi US$28,47 per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik US$4,58 atau 23,8 persen menjadi US$25,22 per barel. Penguatan tersebut merupakan rekor kenaikan harian harga minyak terbesar.

Kenaikan terjadi setelah minyak Brent merosot lebih dari 50 persen dalam 10 hari terakhir. Kenaikan terjadi karena semua sekolah-sekolah tutup, kegiatan bisnis berhenti karena virus corona.

Kondisi ini memicu kekhawatiran pasar atas penurunan permintaan minyak sehingga menekan harganya. Presiden Associate Minyak Lipow Andrew Lipow mengatakan orang-orang datang ke pasar setelah kejatuhan harga kemarin. Mereka melihat potensi pengurangan produksi ke depan.

“Tetapi itu tidak cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan pada April dan Mei,” katanya.

Penguatan harga minyak dipicu langkah stimulus bank-bank sentral. Anggota parlemen AS meloloskan paket stimulus ekonomi besar-besaran guna melawan dampak wabah.

Bank-bank sentral lain juga bergerak untuk mengurangi kejatuhan ekonomi dan pasar keuangan dari pandemi ini. Contohnya, Bank Sentral Eropa memulai skema pembelian obligasi darurat senilai 750 miliar euro setara US$820 miliar.

Sebelumnya, Arab Saudi dan Rusia mengumumkan rencana peningkatan pasokan ke 12,3 juta barel per hari (bph). Keputusan ini menyusul kegagalan dua negara dalam kesepakatan pengurangan produksi di tengah ancaman wabah corona.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *