Virus Korona Mulai Gerogoti Manufaktur Tiongkok

Gangguan pasokan diperkirakan terjadi di tengah upaya Tiongkok mengambil langkah untuk menekan persebaran wabah virus korona yang sedang berlangsung. Meski aksi yang dilakukan otoritas Tiongkok bisa berdampak positif dari sisi menekan virus itu, namun ada efek negatif yakni dari sisi manufaktur.

“Tindakan tajam yang diambil oleh Pemerintah Tiongkok pada dasarnya menunda pekerja kembali bekerja dan pasti akan menyebabkan beberapa gangguan pasokan (dari sisi manufaktur),” kata Kepala Pejabat Investasi REYL Singapore Daryl Liew, seperti dikutip dari CNBC, Jumat, 31 Januari 2020.

Dengan virus korona sudah menginfeksi setidaknya 7.700 orang dan membunuh ratusan jiwa di Tiongkok, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang penyebaran penyakit tersebut. Setidaknya tiga provinsi telah menyatakan bahwa bisnis, selain beberapa industri penting, dilarang melanjutkan pekerjaan sebelum 10 Februari.

Di Provinsi Hubei, di mana sebagian besar kasus virus korona telah ditemukan, menunda aktivitas bisnis lokal setidaknya hingga 14 Februari. “Tanda tanya besar masih ada sampai berapa lama gangguan itu bisa bertahan dan tergantung pada apakah situasinya dapat diatasi atau tidak,” ungkap Liew.

Wabah ini telah mengirim guncangan di seluruh pasar di Asia dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, karena investor mulai khawatir tentang dampaknya terhadap potensi pertumbuhan ekonomi.

“Kami khawatir akan ada beberapa dampak terhadap keseluruhan ekonomi Tiongkok dari perspektif sentimen, ke keprihatinan yang lebih besar untuk ekonomi global. Itu bisa meluas ke dalam kinerja bisnis AS pada saat tekanan produksi yang lebih rendah dirasakan di Amerika Serikat,” kata Kepala Investasi Boston Private Shannon Saccocia.

Kota Wuhan di Tiongkok, Ibu Kota Provinsi Hubei, adalah pusat penyebaran, dan pihak berwenang sudah mengisolasi beberapa kota di provinsi itu. Wuhan dan wilayah sekitar Hefei dan Jiangsu adalah pusat manufaktur utama yang bekerja dengan perusahaan-perusahaan Amerika. Tetapi mereka juga telah ditutup karena wabah virus.

“Sebagai seorang investor, Anda perlu memahami di mana rantai pasokan dimulai dan berakhir dan faktor dalam harapan Anda untuk perusahaan-perusahaan itu,” pungkas Saccocia.

 

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Vibiznews

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *