Inggris Pemilu, Ini Rekomendasi Trading Poundsterling

Nilai tukar poundsterling Inggris menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan sesi Asia Kamis (12/12/2019), beberapa jam sebelum dimulainya Pemilihan Umum di Inggris.

Pada pukul 10:12 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3225, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data refinitiv. Titik tersebut merupakan yang tertinggi sejak 27 Maret.

Hasil polling terakhir yang dirilis YouGov menunjukkan keunggulan Partai Konservatif kian menipis, yang membuat poundsterling terpeleset pada awal perdagangan Rabu kemarin.

Hasil survei menunjukkan partai yang juga disebut Tory ini akan meraih kursi mayoritas parlemen sebanyak 28. Jumlah tersebut menurun dibandingkan hasil polling dua pekan lalu sebanyak 68 kursi mayoritas. Meski demikian pesaing terdekatnya, Partai Buruh juga diprediksi akan mengalami penurunan jumlah kursi.

Selain itu, YouGov mengatakan hasil polling tersebut juga menunjukkan adanya kemungkinan hung parliament, atau tidak ada satupun partai yang meraih suara mayoritas.

Poundsterling langsung melemah pada awal perdagangan Rabu merespon rilis tersebut, maklum saja jika terjadi hung parliament maka kejadiannya akan sama dengan tahun 2017 lalu. Kondisi politik Inggris menjadi kurang kondusif, dan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) bisa mundur lebih lama lagi.

Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Jika Partai Konservatif memenangi Pemilu dan meraih suara mayoritas di parlemen, maka hambatan proses Brexit akan berkurang.

Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.

Pemilu Inggris akan dimulai pada Kamis pagi waktu setempat, dan hasil exit poll baru akan dirilis pada pukul 22:00 GMT atau pada Jumat (13/12/2019) pukul 5:00 WIB

Prediksi Arah Poundsterling dari Bank Investasi Ternama

Analis dari Bank ING, Petr Krpata, memberikan prediksi arah pergerakan poundsterling merespon hasil Pemilu Inggris, yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk trading di pasangan mata uang poundsterliing vs dolar AS (GBP/USD).

Ada empat skenario yang diberikan Krpata:

1. Partai Konservatif meraih kursi mayoritas dalam jumlah besar
Poundsterling diprediksi akan menguat ke level US$ 1,35 jika Partai Konservatif meraih kursi mayoritas setidaknya 30 kursi atau lebih banyak.

2. Partai Konservatif meraih kursi mayoritas dalam jumlah kecil
Poundsterling diprediksi akan menguat ke US$ 1,33 jika Partai Konservatif meraih kursi mayoritas kurang dari 30 kursi.

3. Hung Parliament
Poundsterling diperdiksi merosot ke US$ 1,26.

4. Partai Buruh meraih kursi mayoritas
Poundsterling diprediksi anjlok ke US$ 1,24

Sementara itu empat bank investasi ternama lainnya yang memprediksi poundsterling akan melesat jika Partai Konservatif menguasai kursi mayoritas parlemen.

JPMorgan Chase & Co menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,33 pada semester pertama 2020, dan Goldman Sachs melihat peluang mata uang Inggris ini berada di level US$ 1,35 dalam beberapa bulan ke depan. Sementara, Bank of America Merrill Lynch memprediksi poundsterling menguat 8% ke level US$ 1,39 di akhir tahun 2020.

Selain itu Bank Morgan Stanley merekomendasikan beli (posisi long) bagi poundsterling sebagai salah satu dari 10 trading terbaiknya di 2020. Morgan Stanley menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,4 di akhir kuartal I-2020.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Investasi Kontan

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *