BI Sebut Rupiah Tertolong Penukaran Devisa Hasil Ekspor

Bank Indonesia (BI) mengatakan penguatan rupiah belakangan ditopang oleh aktivitas jual beli valuta asing yang aktif di dalam Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan beberapa waktu terakhir banyak eksportir yang menukarkan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Data BI menunjukkan hasil lelang DNDF sejak awal pekan hingga Kamis (23/5) tercatat US$500 juta.

Angka ini lebih tinggi dibanding hasil lelang DNDF pekan lalu yang hanya sebesar US$342 triliun. Dengan penukaran DHE, maka suplai valas bertambah.

Penambahan tersebut membuat BI bisa melakukan intervensi pasar valas untuk mestabilkan nilai tukar rupiah secara leluasa. “Terima kasih kepada para eksportir yang turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ini,” ujar Perry, Kamis (23/5).

Ia menuturkan, nilai tukar rupiah sempat melemah ke level Rp14.520 per dolar AS beberapa waktu lalu. Pergerakan rupiah tersebut disebabkan karena faktor global dan dalam negeri.

Untuk faktor eksternal, Perry menyebut perang dagang antara AS dan China yang kian tegang menjadi penyebab utama. Sementara dari sisi dalam negeri, pelemahan rupiah tentu disebabkan oleh kerusuhan yang melanda Jakarta, Selasa (21/5) dan Rabu (22/5).

“Dalam hal ini, BI menekankan komitmen kami bahwa BI akan terus di pasar melakukan stabilitas nilai tukar sesuai fundamental. Rupiah akan bergerak stabil dan kecenderungan ekonomi ke depan akan terus menguat,” papar dia.

Sekadar informasi, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.440 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (23/5) pagi. Dengan demikian, maka rupiah sudah perlahan-lahan bangkit dibandingkan penutupan Rabu (22/5) atau saat kerusuhan melanda Jakarta yang di Rp14.525 per dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar :  Infobanknews

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *