Merapi Muntahkan 15 Kali Guguran Awan Panas Sepanjang Minggu

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tercatat meluncurkan awan panas guguran sebanyak 15 kali pada Minggu (12/3) kemarin.

Pendataan itu berdasarkan hasil pengamatan pada pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

“Teramati awan panas guguran 15 kali dengan jarak luncur maksimum 2.500 meter ke barat daya,” kata Ahmad Sopari selaku penyusun laporan.

Selain itu, berdasarkan pengamatan juga teramati ada 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke barat daya.

Sementara itu, berdasarkan pemantauan pada Senin (13/3) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi memuntahkan satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1200 meter ke barat daya.

“Guguran lava pijar 30 kali dengan jarak luncur maksimum 1100 meter ke barat daya,” ucap penyusun laporan Susanta.

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga.

BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Di sisi lain, sejumlah objek wisata alam di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) ditutup sementara imbas rangkaian erupsi Merapi sejak Sabtu (11/3) siang kemarin.

Sejumlah obyek wisata yang ditutup sementara antara lain Objek Wista Alam Jurang Jero, Tlogo Muncar dan Kalikuning-Plunyon.

“Sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tersebut, maka kami sampaikan aktifitas Objek Wisata Alam Jurang Jero; Objek Wisata Alam Tlogo Muncar dan Objek Wisata Alam Kalikuning-Plunyon, ditutup sementara terhitung mulai 12 Maret 2023,” kata Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi dalam keterangannya, Minggu (12/3).

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian jika terjadi erupsi Gunung Merapi saat ini dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Jalur evakuasi di semua titik dan juga barak pengungsian di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap untuk digunakan sewaktu-waktu,” kata Danang saat melakukan pemantauan kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu seperti dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, dia meminta warga tidak perlu terlalu panik, namun diimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman.

“Masyarakat masih tetap boleh beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman Gunung Merapi,” katanya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : iNews

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *