Rupiah Keok ke Rp15.425 Dipukul Tingginya Imbal Hasil Obligasi AS

Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.425 per dolar AS di perdagangan Rabu (8/3) pagi. Mata uang Garuda melemah 58 poin atau minus 0,38 persen dari posisi sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga bergerak di zona merah. Tercatat yuan China melemah 0,07 persen, peso Filipina minus 0,66 persen, dan baht Thailand minus 0,07 persen.

Lalu, won Korea Selatan dan yen Jepang masing-masing melemah 1,37 persen dan. 0,17 persen. Sedangkan, rupee India menguat 0,06 persen, dolar Hong Kong stagnan, dan dolar Singapura juga stagnan.

Sementara, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Tercatat dolar Kanada menguat 0,02 persen, dan dolar Australia menguat 0,9 persen, euro Eropa melemah 0,03 persen, frach Swiss melemah 0,05 persen, poundsterling Inggris stagnan.

Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi nilai tukar rupiah melemah hari ini. Menurutnya, rupiah bakal tertekan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS.

Ia menyebut hal itu terjadi setelah pernyataan hawkish dari Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang disinyalir akan mengerek suku bunga yang lebih besar ke depannya.

“Imbal hasil obligasi AS dua tahun mencapai level tertinggi baru sejak Juni 2007, sedangkan indeks dolar AS tertinggi dalam tiga bulan,” imbuh Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.350 sampai Rp15.550 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *