Harga Minyak Melesat Imbas Prospek Cerah Permintaan Global

Harga minyak dunia naik sekitar 2 persen pada perdagangan Kamis (26/1), waktu AS. Hal itu didorong oleh ekspektasi peningkatan permintaan global imbas dibukanya kembali ekonomi China sebagai importir utama dan data ekonomi AS yang positif.

Berdasarkan Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$1,35 atau 1,6 persen menjadi US487,47 per barel.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik sekitar US$0,86 atau 1,1 persen menjadi US$81,01 per barel.

Data perekonomian AS memang cukup positif di akhir 2022 lalu dengan pertumbuhan ekonomi 2,9 persen di kuartal IV. Realisasi ini berada di atas ekspektasi pasar sebesar 2,6 persen.

“Harga minyak mentah mendapat dorongan tak terduga dari ekonomi AS yang tidak mau putus,” kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.

Perbaikan ekonomi ini juga tercermin dari kenaikan permintaan minyak mentah AS. Administrasi Informasi Energi (EIA) mencatat permintaan minyak mentah AS naik tipis 533 ribu barel menjadi 448,5 juta barel hingga 20 Januari lalu.

Meski kenaikan permintaan itu jauh dari target 1 juta barel, namun EIA mencatat stok minyak tersebut berada pada level tertinggi sejak Juni 2021.

Dukungan lain kenaikan minyak karena China melonggarkan kebijakan zero covid sejak akhir tahun lalu ditandai dengan pembukaan kembali perbatasan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

“Pembukaan kembali China mendukung prospek permintaan,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *