Janet Yellen soal Ekonomi AS: Tak Perlu Resesi Demi Kendalikan Inflasi

Menteri Keuangan AS Janet Yellen memprediksi terjadi penurunan inflasi pada tahun depan. Bahkan, ia menekankan AS tidak perlu jatuh ke lubang resesi untuk mengendalikan harga.

“Saya percaya pada akhir tahun depan Anda akan melihat inflasi jauh lebih rendah, jika tidak ada kejutan yang tidak terduga,” kata Yellen dalam wawancara, Minggu (11/12), dikutip dari CNA.

Yellen mengakui resesi mungkin terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Namun, mantan gubernur The Fed itu menekankan resesi ‘tidak harus terjadi’ untuk menjinakkan inflasi.

Ia memprediksi periode inflasi tinggi yang dialami AS sekarang bisa berumur pendek dan segera berakhir. Yellen percaya kemampuan AS dalam menjinakkan inflasi, terlebih melihat pengalaman pahit pada 1970-an.

“Kami belajar banyak dari inflasi tinggi yang kami alami pada 1970-an. Kita semua sadar, sangat penting mengendalikan inflasi dan tidak menjadi endemik ekonomi kita. Kami memastikan itu tak akan terjadi,” tegasnya.

Survei terbaru Federal Reserve Bank of New York menunjukkan konsumen berharap inflasi AS membaik dalam beberapa bulan mendatang.

Pada November, rata-rata ekspektasi inflasi konsumen untuk tahun depan dan tiga tahun mendatang masing-masing sebesar 5,2 persen dan 3 persen. Angka itu turun dari ekspektasi bulan sebelumnya sebesar 5,9 persen dan 3,1 persen.

Ekspektasi konsumen tentang inflasi menjadi salah satu instrumen yang diawasi ketat oleh The Fed. Jika ekspektasi inflasi merangkak naik, maka bisa meningkatkan permintaan upah pekerja yang lebih tinggi dan memicu kenaikan harga.

The Fed diprediksi menaikkan suku bunga acuan untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Namun, investor percaya diri bank sentral AS itu akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dari tiga perempat poin menjadi setengah poin.

Kenaikan suku bunga agresif The Fed telah mendorong biaya pinjaman di mana suku bunga kartu kredit mencapai rekor tertinggi dan menimbulkan kekhawatiran akan resesi.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BBC

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *