Pemprov DKI Tingkatkan Kualitas CRM Jawab Antusiasme Warga Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan peningkatan kualitas terhadap kanal pengaduan Cepat Respon Masyarakat (CRM) melalui Jakarta Smart City. CRM sendiri merupakan sistem yang mengintegrasikan 13 kanal pengaduan warga Jakarta.

Antusiasme warga Jakarta diketahui meningkat, menyusul lebih dari 100 ribu pengaduan terselesaikan sepanjang tahun ini. Per 25 November 2022, tercatat 102.948 laporan warga berhasil diselesaikan.

Dalam keterangan tertulis, peningkatan kualitas sistem CRM dilakukan Pemprov DKI agar pelapor mendapatkan pengalaman melapor yang semakin aman dan nyaman. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan inovasi berupa fitur validasi dan verifikasi.

“Versi terbaru aplikasi CRM. Terdapat dua fitur baru pada CRM v2.0 ini, yakni Validasi dan Verifikasi,” tulis keterangan Jakarta Smart City dikutip Senin (12/12).

Melalui fitur ini, ketika laporan warga selesai ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, maka status laporan menjadi Menunggu Validasi. Validasi ini akan dilakukan oleh Biro Pemerintahan.

Selanjutnya, jika tindak lanjut OPD sudah sesuai dan diterima, status laporan akan berubah menjadi Selesai. Namun jika tindak lanjut tidak diterima, maka status laporan berubah menjadi TL Ditolak.

“Biro Pemerintahan akan melakukan verifikasi ke lapangan terlebih dahulu. Kalau tidak sesuai, laporan dianggap belum selesai dan proses diulang hingga kondisi di lapangan sesuai,” lanjut keterangan tersebut.

Untuk laporan yang memerlukan pengecekan langsung, Biro Pemerintahan akan melakukan verifikasi ke lapangan terlebih dahulu guna memastikan TL yang dilakukan OPD sudah sesuai standar. Jika sesuai, maka laporan diselesaikan dan status laporan berubah menjadi Selesai.

Sebaliknya, kalau tidak sesuai maka laporan dianggap belum selesai dan proses diulang hingga kondisi di lapangan sesuai. Fitur ini membantu pelapor mendapatkan tindak lanjut yang sesuai standar, sampai masalah benar-benar tuntas.

Kerahasiaan Pelapor

Inovasi lain yang dikembangkan Pemprov DKI yakni fitur private by default. Pelapor tak perlu khawatir identitas bocor, karena CRM sudah dikembangkan dengan inovasi baru berupa sistem private by default.

Inovasi ini mengakibatkan penyesuaian tampilan pada petugas CRM yang membuat keamanan data pelapor semakin terjamin. Fitur ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelapor.

Foto pada laporan bersifat privasi tidak dapat dilihat oleh petugas pada Portal CRM sehingga hanya bagian deskripsi yang terlihat. Hal ini meminimalkan potensi identitas pelapor dikenali petugas melalui foto laporan.

Nama pelapor pun senantiasa anonim, baik dalam laporan privat atau publik maupun ketika diakses oleh petugas maupun Biro Pemerintahan.

Melanjutkan upaya menjaga identitas pelapor, CRM kemudian diperbarui dengan pemberian label dalam semua laporan publik dan laporan TL dalam CRM agar identitas pelapor terjaga.

“Tujuannya untuk mengingatkan petugas bahwa detail terkait laporan, termasuk data pelapor, tidak dapat disebarluaskan, terlepas dari apakah laporan tersebut privat ataupun publik,” lanjut keterangan Jakarta Smart City.

Melanjutkan upaya melindungi identitas pelapor, sistem CRM dikembangkan lebih lanjut lagi sehingga jam dan detail laporan lain hanya dapat dilihat oleh user dengan tag petugas-validasi, admin-tiket, dan administrator.

Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak tak bertanggung jawab yang melakukan screening laporan melalui tanggal dan jam.

Tak hanya dari sisi detail laporan, upaya melindungi identitas pelapor juga dilakukan dari sisi petugas, yakni nama petugas yang bertugas menindaklanjuti laporan akan ditampilkan pada CRM. Sehingga jika ada kebocoran data, petugas yang bertanggung jawab menindaklanjuti laporan dapat langsung diketahui.

“Pemprov DKI Jakarta pun masih akan terus mengembangkan sistem ini. Jangan ragu melapor melalui kanal pengaduan milik Pemprov DKI,” tutup penjelasan artikel.

Berbagai inovasi yang ditempuh Pemprov DKI itu bertujuan menciptakan ekosistem pengaduan yang aman dan nyaman. Warga Jakarta didorong untuk tak ragu melapor melalui kanal pengaduan milik Pemprov DKI, termasuk aplikasi JAKI (Jakarta Kini). JAKI dapat diunduh melalui Google Play Store ataupun Apple App Store.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *