Pasar Ramal The Fed Kerek Suku Bunga, Rupiah Lesu di Rp15.727

Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.727 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (22/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 15 poin atau minus 0,1 persen dari posisi sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia tampak bergerak bervariasi. Tercatat baht Thailand menguat 0,29 persen, dolar Singapura menguat 0,14 persen, dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, dan yen Jepang menguat 0,23 persen.

Sementara, yuan China melemah 0,64 persen, rupee India minus 0,2 persen, won Korea Selatan minus 0,08 persen, dan peso Filipina minus 0,15 persen.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,27 persen, euro Eropa 0,19 persen, dolar Kanada 0,12 persen, dolar Australia 0,27 persen, dan franc Swiss 0,17 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Pelemahan rupiah ditekan oleh ekspektasi pasar terkait bank sentral AS (The Fed) yang akan terus mengerek suku bunga acuan pada FOMC besok.

“Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS kembali naik setelah Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester yang senada dengan rekannya di Federal Reserve mengatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak data sebelum berhenti menaikkan suku bunga,” tutur Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.675 sampai Rp15.775 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Antaranews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *