Rupiah Meradang ke Rp15.185 Karena Pernyataan Gubernur The Fed

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.185 per dolar AS pada Rabu (28/9) pagi. Mata uang Garuda melemah 61 poin atau 0,40 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang menguat 0,08 persen, baht Thailand melemah 0,24 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,82 persen, dan yuan China melemah 0,41 persen

Dolar Singapura juga melemah 0,24 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,32 persen, poundsterling Inggris melemah 0,59 persen.

Kemudian, franc Swiss melemah 0,22 persen. Lalu, dolar Australia melemah 0,37 persen, dan dolar Kanada melemah 0,25 persen.

Senior Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal kembali melemah pagi ini karena pernyataan Gubernur The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan lebih tinggi pada bulan depan.

Hal ini lantaran inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat, pada Agustus 2022 inflasi AS tercatat 8,3 persen.

“Gubernur The Fed Minneapolis menghendaki kenaikan suku bunga lebih banyak untuk melawan inflasi. Hal ini kembali menyebabkan sentimen risk off pada investor,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.100 per dolar AS – Rp15.200 per dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Market Bisnis

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *