IHSG Rawan Tertekan di Akhir Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Jumat (23/9) ini.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan secara teknikal saat ini indeks saham masih berada dalam fase konsolidasi. Adapun pola pergerakan masih belum menunjukkan tanda-tanda kekuatan naik yang dapat mengimbangi tekanan turun indeks.

Meski demikian, William juga mengatakan dalam jangka panjang IHSG masih terlihat akan tetap penguat. Oleh karena itu, ia menyebut koreksi jangka pendek ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.

“Peluang koreksi masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian terutama untuk saham saham yang berfundamental kuat,” kata William.

Ia pun memproyeksi pasar saham bergerak dalam rentang support 7.123 dan resistance 7.273 hari ini. William merekomendasikan sejumlah saham, yakni SMRA, BSDE, ASRI, PWON, CTRA, ASII, TLKM, TBIG, dan BBCA.

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai pergerakan IHSG akan dipengaruhi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen.

“Kenaikan suku bunga BI sebesar 50 bps dianggap baik untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed demi menekan inflasi global,” imbuh Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.

Karena sentimen itu, ia memperkirakan indeks saham bergerak dalam rentang support 7.105 dan resistance 7.245.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 30,59 poin atau minus 0,43 persen ke level 7.218 pada perdagangan Kamis (22/9) kemarin.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,33 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,92 miliar saham.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : MUDANEWS.COM

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *