Dolar AS Unjuk Gigi saat The Fed Naikkan Suku Bunga Besar

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve menyetujui kenaikan suku bunga besar lainnya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,39 persen menjadi 110,6410.

Mengutip Xinhua, Kamis, 22 September 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD0,9911 dibandingkan dengan USD0,9972 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,1354 dibandingkan dengan USD1,1370 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6702 dibandingkan dengan USD0,6692.

Sementara itu, dolar AS dibeli 143,57 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 143,66 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9627 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9640 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3369 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3364 dolar Kanada.

Di sisi lain, indeks utama Wall Street jatuh di akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah bergerak fluktuatif. Hal itu karena investor mencerna kenaikan suku bunga Federal Reserve yang sangat besar dan komitmennya untuk mempertahankan kenaikan hingga 2023 untuk melawan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 522,45 poin atau 1,7 persen, menjadi 30.183,78 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 66 poin atau 1,71 persen menjadi 3.789,9. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 204,86 poin atau 1,79 persen, menjadi 11.220,19.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dipimpin oleh penurunan lebih dari 2,3 persen di sektor konsumer non-primer dan jasa-jasa komunikasi. Ketiga indeks acuan berakhir lebih dari 1,7 persen, dengan indeks Dow membukukan penutupan terendah sejak 17 Juni, serta Nasdaq dan S&P 500, masing-masing, pada titik terendah sejak 1 Juli dan 30 Juni.

Pada akhir pertemuan dua hari, The Fed menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya ke kisaran 3,00-3,25 persen. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan peningkatan seperti itu, dengan hanya peluang 21 persen untuk kenaikan suku bunga 100 basis poin yang terlihat sebelum pengumuman.

Namun, pembuat kebijakan juga mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar dalam proyeksi baru yang menunjukkan suku bunga kebijakannya naik menjadi 4,40 persen di akhir tahun ini sebelum mencapai 4,60 persen pada 2023. Ini naik dari proyeksi pada Juni masing-masing sebesar 3,4 persen dan 3,8 persen.

Pemotongan suku bunga tidak diperkirakan sampai 2024, bank sentral menambahkan, menghancurkan harapan investor yang luar biasa bahwa Fed memperkirakan inflasi terkendali dalam waktu dekat. Ukuran inflasi yang disukai The Fed sekarang diperkirakan perlahan kembali ke target 2,0 persen pada 2025.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Aktual.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *