Korban Tewas Banjir Bandang Sudan Tambah Jadi 134 Orang

Ratusan warga tewas dan puluhan ribu rumah hancur karena banjir di Sudan. Banjir menerjang di tengah krisis ekonomi dan politik di negara di Afrika Utara itu.

Dilansir dari AFP, Kamis (15/9), Dewan Nasional untuk Pertahanan Sipil mengungkapkan banjir pada musim penghujan tahun ini telah menewaskan setidaknya 134 warga.

Kemudian, 120 warga lainnya terluka dan lebih dari 128 ribu rumah hancur.

Hujan lebat biasanya turun antara Mei dan Oktober di Sudan. Kondisi itu menyebabkan banjir parah setiap tahun, merusak properti, infrastruktur, dan tanaman.

Dalam rekaman banjir yang ditayangkan di televisi pemerintah, air merendam desa-desa dan jalan-jalan.

Orang-orang telah berlindung di bawah tenda darurat yang terbuat dari kain compang-camping setelah banjir menghanyutkan rumah warga.

Bulan lalu, pemerintah mengumumkan keadaan darurat akibat banjir di enam dari 18 negara bagian Sudan.

Korban tewas musim ini telah meningkat dari 112 yang diberikan pada awal bulan ini.

Dalam angka terbaru, jumlah kematian tertinggi terjadi di negara bagian tengah Kordofan Utara. Sementara, angka rumah runtuh terbesar tercatat di negara bagian Nil Putih selatan.

Penyebab utama kematian adalah rumah yang runtuh, tenggelam dan tersengat listrik.

Kantor berita resmi SUNA mengatakan sebuah rumah sakit rusak parah akibat banjir di sebuah desa di negara bagian Kassala di bagian timur.

“Toilet ambruk, pintu dan jendela rumah sakit Um Gargour pecah,” demikian dilaporkan SUNA.

PBB, mengutip angka pemerintah, mengatakan pekan ini bahwa banjir sejauh ini telah berdampak pada 286.400 orang.

Menurut badan anak-anak PBB, UNICEF, beberapa wilayah yang terkena dampak terburuk di antaranya negara bagian timur Gedaref dan Kassala, negara bagian Kordofan Utara dan Selatan, negara bagian Sungai Nil, dan wilayah Darfur.

PBB telah memperingatkan bahwa banjir tahun ini bisa berdampak pada 460 ribu orang. Proyeksi itu jauh lebih tinggi dari rata-rata 388.600 orang yang terkena dampak setiap tahun antara 2017 dan 2021.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *