Rupiah Deg-degan ke Rp14.775 Menanti Rencana Kenaikan Suku Bunga AS

Nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp14.775 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (16/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 33,5 poin atawa 0,23 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pagi ini, mayoritas nilai tukar mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau bath Thailand melemah 0,1 persen, won Korea Selatan 0,35 persen, dan peso Filipina 0,43 persen.

Lalu, yuan China melemah 0,46 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,15 persen. Sementara, rupee India menguat 0,15 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

Mayoritas mata uang utama di negara maju juga tampak melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris melemah 0,16 persen, franc Swiss 0,12 persen, dolar Australia 0,19 persen, dan dolar Kanada 0,09 persen. Sedangkan, rubel Rusia menguat 0,31 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, pelaku pasar masih menanti rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) yang agresif.

“Meskipun data inflasi AS yang terakhir menunjukkan penurunan, tapi beberapa petinggi The Fed masih mendorong kebijakan kenaikan suku bunga acuan untuk menurunkan level inflasi ke kisaran target 2 persen,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, sambung Ariston, menurunnya data ekonomi China pun menambah kekhawatiran pasar soal perlambatan ekonomi global.

Menurut Ariston, hal ini juga bisa menjadi sentimen negatif pada nilai tukar rupiah.

Ariston memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 sampai Rp14.780 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Market Bisnis

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *