Tarif Ojol Naik, Wagub DKI: Jadi Momentum Gunakan Transportasi Publik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal kebijakan pemerintah yang bakal menaikkan tarif ojek online alias ojol. Menurut Riza kebijakan itu telah mempertimbangkan kepentingan semua aspek, termasuk kesejahteraan pengemudi ojol.

“Itu kan sudah jadi satu kebijakan, pemerintah mengatur tarif ya ojol untuk kepentingan semua elemen, semua sektor, terutama juga para ojek online. Ini merupakan konsep memang penyempurnaan dari transportasi,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyatakan kenaikan tarif ojol juga dapat menjadi momentum untuk mengajak masyarakat menggunakan fasilitas angkutan umum. Transjakarta kata Riza, bisa menjadi salah satu alternatif transportasi murah di DKI Jakarta.

“Iya Insyaallah ya, memang sampai hari ini kan transportasi publik yang ada di Jakarta, seperti juga Transjakarta masih dengan harga yang sangat murah dan sangat terjangkau,” kata Riza.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan acuan baru bagi tarif ojek online. Tarif ojol alias ojek online untuk wilayah aglomerasi Jabodetabek naik menjadi Rp 2.300-2.700 per kilometer. Dengan biaya layanan minimal berkisar Rp 13.000-13.500.

Salah satu pekerja yang tinggal di Depok, Wildan memandang kenaikan tarif ini masih dalam batas wajar. Itu jadi kesimpulan dari pendapatan bagi mitra ojol dan beban bagi pengguna.

“Kebijakan itu sih menurut saya bagua ya buat sopir ojol, soalnya kan sekarang harga bahan pokok sama bensin juga naik, kalo mereka dapet uangnya kecil ya kasian juga,” kata dia.

Wildan yang bekerja di kawasan Palmerah ini mengaku tak bisa lepas dari ojol. Itu menjadi pilih transportasi yang mudah dijangkau sebagai penyambung transportasi dari Kereta Rel Listrik (KRL).

Sementara, pandangan berbeda datang dari Anggi. Ia memandang kenaikan tarif dilakukan si saat yang kurang tepat. Meski, belum ada perubahan signifikan sejak aturan Kemenhub siteken 4 Agustus 2022 lalu.

“Gimana ya, semua barang naik sekarang, tarif ojol juga bakal diatur segala, ya kalau kata saya sih yang tiap hari pakai buat ke kantor merasa nambah beban,” bebernya.

Anggi menungkap, total beban pengeluaran ini nantinya akan terlihat setelah satu bulan penerapan. Karena kenaikan yang terjadi juga tidak terlalu signifikan.

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *