Rupiah Menguat Terbatas ke Rp14.812 Dibayangi Inflasi dan Kasus Covid

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.812 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (27/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 35 poin atau 0,24 persen dari sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia terpantau kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,47 persen, won Korea Selatan menguat 0,89 persen, dan baht Thailand menguat 0,12 persen serta peso Filipina menguat 0,11 persen.

Lalu, yuan China menguat 0,13 persen, dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,05 persen serta dolar Singapura menguat 0,03 persen. Sedangkan dolar Hong Kong terpantau stagnan.

Sementara itu, mata uang utama negara maju yang bervariatif. Terpantau euro Eropa menguat 0,06 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen.

Sedangkan, dolar Australia melemah 0,52 persen, dan dolar Kanada melemah 0,19 persen, Rubel Rusia melemah 0,05 persen dan franc Swiss melemah 0,08 persen.

Analis DCFX Lukman Leong melihat penguatan rupiah pada pembukaan awal pekan ini akan terbatas sejalan dengan risiko yang timbul akibat gejolak yang terjadi di global.

“Rupiah menguat terbatas dalam range ketat oleh koreksi pada dolar AS dari kembalinya sentimen risk on di pasar seiring meredanya kekhawatiran inflasi dengan turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/6).

Selain itu, ada juga sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini yakni peningkatan kasus covid-19 serta tekanan inflasi.

“Kekhawatiran kasus covid-19 yang diperkirakan masih akan meningkat serta inflasi yang sudah mendekati 4 persen menekan rupiah,” jelasnya. Lukman memperkirakan hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.800 hingga Rp14.900 per dolar AS.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *