Dolar AS di Perdagangan Asia Tertekan

Mata uang dolar AS di perdagangan Asia mempertahankan kerugiannya pada Senin pagi. Dolar AS bergerak menuju penurunan bulanan pertama dalam lima bulan karena kenaikan suku bunga AS memacu kekhawatiran akan resesi global.

Mengutip Antara, Senin, 30 Mei 2022, di awal sesi Asia, dolar melemah sedikit terhadap euro pada 1,0728 per USD, setelah turun sekitar 1,5 persen terhadap mata uang bersama minggu lalu.

Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko menguat setelah reli. Sementara yen melemah sedikit di 127,28 per USD. Aussie melayang di dekat level tertinggi tiga minggu di 0,7161 per USD, begitu pula kiwi di 0,6536 per USD.

“Dolar bisa jatuh lebih jauh minggu ini. Kalau bukan karena penguncian Tiongkok, prospek global akan lebih cerah, dan dolar lebih rendah,” kata kepala ekonomi internasional Joe Capurso.

Indeks dolar, yang mencapai level tertinggi dua dekade di 105,010 pada awal Mei, stabil di 101,660 pada Senin. Poundsterling menahan kenaikan minggu lalu di 1,2628 dolar AS.

Yuan Tiongkok bertahan stabil di 6,7210 per dolar dalam perdagangan luar negeri, didukung oleh kemajuan dari penguncian virus.

“The Fed telah berhenti memvalidasi seruan untuk pengetatan lebih lanjut, yang mengarah ke level tinggi dalam ekspektasi ke depan,” kata kepala strategi desk global NatWest Markets, John Briggs.

Mata uang kripto tetap berada di belakang dan bitcoin telah berjuang untuk menutup kerugian yang dibuat selama penjualan aset-aset berisiko secara luas di awal bulan. Terakhir bitcoin dibeli 29.333 dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tempo.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *