Fed Yakin Kenaikan Suku Bunga Tidak Memicu Resesi

Presiden Federal Reserve Bank San Francisco Mary Daly mengatakan ekonomi Amerika Serikat (AS) memiliki banyak momentum dan bank sentral dapat menaikkan suku bunga ke tempat mereka tidak lagi merangsang pertumbuhan ekonomi tanpa memulai resesi.

“Kami benar-benar memiliki ekonomi yang kuat. Saya pikir kita dapat mengatasi badai ini, menaikkan suku bunga, stabilitas harga pulih, dan masih meninggalkan orang Amerika dengan pekerjaan yang banyak dan dengan pertumbuhan yang berkembang seperti yang kita harapkan,” kata Daly, dikutip dari Antara, Selasa, 24 Mei 2022.

Sementara itu, Presiden Bank Federal Reserve Chicago Charles Evans mendukung pergerakan suku bunga ke jalur lebih rendah pada Juli atau September. Hal itu untuk memberikan waktu kepada Fed guna menilai inflasi yang kini berada di level tinggi dan situasi dari pasar tenaga kerja.

“Saya pikir pemuatan awal penting untuk mempercepat pengetatan kondisi keuangan yang diperlukan, serta menunjukkan komitmen kami menahan inflasi, sehingga membantu menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali,” kata Evans.

Dirinya mencatat inflasi di AS terlalu tinggi. Adapun The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase sepanjang tahun ini, termasuk kenaikan setengah poin yang lebih besar dari biasanya awal bulan ini yang mengangkat biaya pinjaman jangka pendek ke kisaran 0,75-1 persen.

Ketua Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan setidaknya dua kenaikan suku bunga setengah poin di depan. Dia mengatakan kepada Wall Street Journal, bank sentral AS akan terus mendorong kenaikan suku bunga sampai melihat inflasi turun dengan cara yang jelas dan meyakinkan. Fed tidak ragu-ragu untuk bergerak lebih agresif jika itu tidak terjadi.

“Jika perlu, kami akan berada di posisi yang baik untuk merespons lebih agresif jika kondisi inflasi tidak cukup membaik atau, sebagai alternatif, mengurangi penyesuaian yang direncanakan jika kondisi ekonomi melemah dengan cara yang mengancam mandat ketenagakerjaan kami,” kata Evans.

Sementara itu, kritikus termasuk beberapa mantan gubernur bank sentral AS baru-baru ini memperingatkan keputusan Fed untuk menunggu terlalu lama terkait menaikkan suku telah menyiapkan ekonomi AS masuk ke wilayah resesi.

“Mengingat kekuatan saat ini dalam permintaan agregat, permintaan yang kuat untuk pekerja, dan perbaikan sisi penawaran yang saya harapkan akan datang, saya percaya sikap yang sedikit membatasi masih akan konsisten dengan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Evans.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *