Pejabat BoJ Abaikan Perubahan Kebijakan untuk Memerangi Pelemahan Yen

Ringkasan pendapat pada pertemuan April menunjukkan pembuat kebijakan bank sentral Jepang (BoJ) mengatakan tidak pantas mengubah kebijakan moneter untuk tujuan mengendalikan nilai tukar. Hal itu mengesampingkan gagasan untuk melawan penurunan tajam yen dengan kenaikan suku bunga.

Mengutip Antara, Kamis, 12 Mei 2022, penurunan yen ke posisi terendah 20 tahun terhadap dolar AS telah mendorong naiknya biaya impor bahan mentah, menarik perhatian di antara pembuat kebijakan tentang potensi pukulan terhadap pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh.

Beberapa pelaku pasar percaya BoJ dapat mengubah kebijakan ultra-longgarnya untuk memperlambat penurunan yen, yang didorong oleh meningkatnya perbedaan suku bunga karena Federal Reserve AS memulai kenaikan suku bunga yang agresif.

“Di antara faktor-faktor di balik pelemahan yen adalah kesenjangan yang melebar dalam kondisi ekonomi antara Jepang dan negara-negara Barat. Tidak tepat mengubah kebijakan moneter untuk tujuan mengendalikan nilai tukar,” kata salah satu dari sembilan anggota dewan BoJ seperti dikutip dalam ringkasan yang dirilis.

“Dalam mengarahkan kebijakan moneter, BoJ harus melihat dampak fluktuasi harga-harga komoditas dan nilai tukar terhadap ekonomi dan harga-harga, daripada pergerakan harga itu,” pendapat lain menunjukkan.

Perlunya mempertahankan program stimulus besar-besaran BoJ

Beberapa anggota dewan menekankan perlunya untuk mempertahankan program stimulus besar-besaran BoJ dengan pandangan setiap kenaikan inflasi kemungkinan akan bersifat sementara dan sebagian besar didorong oleh kenaikan biaya bahan baku, ringkasan tersebut menunjukkan.

“BoJ harus memperhatikan kebutuhan untuk membuat kebijakan moneter ultra-longgar berkelanjutan jika inflasi tetap di bawah target 2,0 persen untuk jangka waktu yang lama,” kata salah satu anggota.

Pada pertemuan 27-28 April, BoJ memperkuat komitmennya untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah dengan berjanji untuk membeli obligasi dalam jumlah tak terbatas setiap hari guna mempertahankan target imbal hasil, memicu aksi jual baru dalam yen.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *