Jokowi Wanti-wanti Kebakaran Hutan Jelang Musim Kemarau

Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jajarannya untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau yang akan melanda Indonesia.

“Hati-hati mengenai musim kemarau, hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan,” kata Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah memasuki musim kemarau.

“Potensi kebakaran lahan dan hutan mengancam sebagian besar wilayah NTT dengan kategori mudah dan sangat mudah terbakar karena kondisi sekarang sudah masuk musim kemarau yang mengakibatkan munculnya titik panas,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi pada 2 Mei lalu.

BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau tahun 2022 di Indonesia akan terjadi Agustus mendatang. Musim kemarau ini datang lebih lambat dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia memiliki total 342 zona musim dan diperkirakan tidak mengalami musim kemarau secara bersamaan.

Sebanyak 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2022, yakni di zona musim Nusa Tenggara, zona musim Bali dan sebagian Jawa.

Kemudian, sebanyak 22,8 persen wilayah akan memasuki kemarau pada Mei, meliputi sebagian Bali, Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua.

Ada 23,7 persen wilayah yang memasuki musim kemarau pada Juni 2022, meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.

Lalu ada 23,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Januari, Maret, Juli, Agustus, September, dan Oktober.

“Puncak musim kemarau tahun 2022 di wilayah Indonesia umumnya terjadi bulan Agustus 2022, yaitu sebanyak 52,9 persen zona musim,” kata Dwikorita mengutip Detik.com.

“Jadi, kami simpulkan bahwa dalam prakiraan musim kemarau tahun 2022 ini, musim kemarau tahun ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya dengan intensitas yang mirip dengan kondisi kemarau biasanya,” ujarnya menambahkan.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *