Hati-hati! Meski Menguat Harga Emas Rawan Ambles

Harga emas tetap menguat di tengah digelarnya Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Pada Rabu (4/5/2022) pukul 06:02 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.868,01 per troy ons. Menguat tipis 0,01%.

Penguatan harga emas juga melanjutkan tren kenaikan yang berlangsung dalam sepekan terakhir. Pada periode Kamis (28/4) hingga hari ini emas terus menguat, kecuali pada Senin (2/5) di mana emas melemah 1,7%. Pada perdagangan Selasa (3/5), emas ditutup menguat 0,27% di level US$ 1867,79 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas sudah terkoreksi 1,39% point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melemah 2,89% sementara dalam setahun masih naik 4,57%.

Penguatan emas salah satunya dipicu oleh belum meredanya konflik Rusia-Ukraina. Dari perang Rusia-Ukraina, Rusia kembali menyerang Ukraina dengan roket. Roket ditembakkan ke pabrik baja yang ada di kota pelabuhan Mariupol.

Dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2022), serangan tersebut menyebabkan asap tebal yang menghitam di langit dan diperkirakan lebih dari 200 orang warga sipil yang masih terjebak di sana.

Serangan ini pun kembali dikecam sehingga Komisi Eropa diminta untuk memberikan sanksi minyak kepada Rusia. Diantaranya melarang pembelian minyak ke negara tersebut.

Kendati menguat, harga emas diperkirakan akan melemah saat The Fed mengumumkan kebijakan mereka. Sebagai catatan, The Fed menggelar FOMC pada Selasa (3/5) dan diharapkan mengumumkan kebijakan mereka pada Rabu (4/5) waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Berdasarkan piranti CME Fedwatch, pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin di bulan Mei dengan probabilitas 99,8% atau hampir 100%.

Semakin dekat dengan tanggal pengumuman kebijakan moneter tersebut, yield obligasi pemerintah AS atau yang dikenal dengan US Treasury 10 tahun naik mendekati level 3%. Pada hari ini, Rabu (4/5), yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun ada di level 2,97% atau mendekati level tertinggi sejak Desemebr 2018.

“Pelemahan harga emas yang terjadi baru-baru ini dipengaruhi oleh kenaikan yield surat utang AS yang sangat tajam,” tutur Leigh Goehring di Goehring & Rozencwajg Associates, kepada Reuters.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *