Dolar AS Bertenaga saat Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kian Mengkhawatirkan

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi lantaran sentimen penghindaran risiko meningkat di pasar di tengah meningkatnya kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Xinhua, Rabu, 27 April 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,54 persen menjadi 102,3050. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0647 dari USD1,0714 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2589 dari USD1,2734 pada sesi sebelumnya.

Dolar Australia turun menjadi USD0,7147 dibandingkan dengan USD0,7168. Dolar AS dibeli 127,58 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 128,01 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9623 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9590 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2799 dolar Kanada dari 1,2729 dolar Kanada.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat terpantau jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Saham teknologi Nasdaq ditutup turun hampir empat persen, karena aksi jual besar-besaran terjadi di Wall Street.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh sebanyak 809,28 poin atau 2,38 persen menjadi 33.240,18. Sedangkan indeks S&P 500 turun 120,92 poin atau 2,81 persen menjadi 4.175,20. Kemudian indeks Komposit Nasdaq turun 514,11 poin atau 3,95 persen menjadi 12.490,74.

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area merah, dengan sektor kebijakan konsumen dan teknologi masing-masing turun 4,99 persen dan 3,71 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi naik 0,05 persen, satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.

Saham Microsoft dan induk Google Alphabet keduanya turun lebih dari tiga persen menjelang laporan pendapatan. Saham raksasa teknologi AS lainnya, seperti Meta Platforms, Apple, Amazon, dan Netflix, semuanya ditutup turun secara signifikan. Aksi jual pasar terjadi karena kekhawatiran tentang Fed dan kenaikan suku bunga bank sentral lainnya telah meningkat.

Pekan lalu, sejumlah pejabat Fed menegaskan kembali keinginan mereka untuk menaikkan suku bunga secepatnya, memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan.

Ketua Fed Jerome Powell menegaskan tekad bank sentral AS untuk menurunkan inflasi, menunjukkan kenaikan 50 basis poin di atas meja pada pertemuan kebijakan Mei. Presiden Fed St Louis James Bullard mengaku tidak akan mengesampingkan kenaikan 0,75 persen dalam suku bunga dana Fed di beberapa titik.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *