Harga Minyak Tergelincir Imbas Lockdown Shanghai

Harga minyak mentah dunia turun pada awal pekan perdagangan di Asia, Senin (11/4). Penurunan terjadi lantaran rencana konsumen dunia melepas cadangan strategis minyak mentah akibat lockdown yang terjadi di China, terutama Shanghai.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 38 sen menjadi US$102,40 per barel. Padahal, pekan lalu minyak mentah ini telah turun 1,5 persen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1 persen.

Shanghai, pusat ekonomi di China, terjadi lockdown akibat kenaikan kasus positif covid-19. Terlebih, Pemerintah China telah memberlakukan kebijakan ‘zero tolerance’ pada virus ini, sehingga konsumsi minyak di sana terjadi penurunan.

Negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) berencana untuk melepas 60 juta barel minyak hingga enam bulan ke depan. Amerika Serikat (AS) juga akan menjadi bagian dari rencana tersebut, di mana Negeri Paman Sam berencana akan melepas 180 juta barel minyak mentah.

Sementara itu, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berencana untuk menggenjot produksi minyak mentah bahkan dengan harga sekitar US$100 per barel. Namun, organisasi tersebut saat ini masih belum menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan target produksinya lebih dari 400 ribu barel per hari.

IEA, dalam rilisnya, menyebut akan memasok sekitar 2 juta barel pasokan harian untuk dua bulan ke depan. AS juga akan memasok kebutuhan minyak mentah dunia hingga 1 juta barel untuk empat bulan ke depan.

Walau begitu, pasokan minyak mentah tersebut masih belum jelas, apakah bisa mengimbangi kekurangan pasokan minyak mentah dari Rusia setelah AS dan Eropa menjatuhkan sanksi berat kepada negara tersebut.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *