2.500 Personel Kawal Ramadan di Makassar, Larang ‘Sahur on The Road’

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, dan aparatur Pemerintah Kota Makassar akan dikerahkan untuk mengawal bulan suci Ramadan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

“Kita kerahkan sekitar 2.500 personel pada bulan Ramadan,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, Jumat (1/4).

Selama bulan Ramadan kali ini, kata Budhi, pihaknya akan terus menggelar patroli skala besar di seluruh Kota Makassar, termasuk di jam-jam rawan terjadinya gangguan Kamtibmas pada malam hari.

“Patroli kita akan tingkatkan di jam-jam rawan seperti setelah buka puasa maupun setelah sahur,” bebernya.

Kepolisian telah membuat skema pengamanan selama bulan Ramadan untuk mengantisipasi aksi kejahatan dan berbagai potensi gangguan Kamtibmas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

“Jadi kami sudah menyiapkan skema atau tindakan untuk menghadapi bulan suci Ramadan sekaligus nanti hari raya Idulfitri. Yang jelas kami akan memberikan rasa aman dan tentram di Kota Makassar,” kata Kombes Budhi.

Dalam mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas selama bulan Ramadan sehingga beberapa personel kepolisian akan di tempatkan di titik-titik yang dianggap rawan gangguan keamanan.

“Tentunya kita tindaklanjuti dengan menempatkan personel-personel Polri yang ada di titik-titik rawan gangguan Kamtibmas bersama dengan personel TNI dan pemerintah kota dalam memberikan rasa aman dan nyaman serta tentram,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS memastikan pihaknya tidak akan memberikan ijin pawai Sahur On The Road pada bulan Ramadan nanti.

“Pasti tidak dikasih ijin,” ucap Lando kepada CNNIndonesia.com, Kamis (31/3).

Lando menjelaskan pihaknya selama pandemi Covid-19 ini tidak akan mengeluarkan ijin Sahur On The Road tersebut dan kegiatan itu hanya mengganggu ketentraman warga yang menjalani ibadah.

“Selain masih pandemi civid 19, juga mengganggu dan membahayakan karena terkadang hanya sebagai alasan padahal biasa melakukan balapan liar,” ungkapnya.

Petugas kepolisian pun, kata Lando, dengan tegas akan menindak kelompok maupun masyarakat yang nekat melakukan aksi Sahur On The Road di bulan Ramadan. Bahkan, sanksi tilang selama tiga bulan menanti bagi para pelanggar.

“Pasti ada tindakan tegas kepada siapa saja yang melanggar aturan. Semuanya tindakan dilakukan yang sifatnya mendidik, membuat efek jera demi kepentingan umum dan tidak melanggar aturan,” jelasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *