Menlu AS dan Rusia Batal untuk Bertemu di Jenewa

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membatalkan rencana pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Pembatalan ini terkait rencana invasi ke Ukraina.

Sementara di saat bersamaan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan sanksi ‘keras’ kepada Rusia atas agresinya di timur.

Blinken mengatakan Selasa bahwa pertemuan yang direncanakan Kamis dengan Menlu Lavrov di Jenewa telah dibatalkan menyusul pengakuan Moskow atas dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina.

“Sekarang kita melihat invasi dimulai dan Rusia telah memperjelas penolakannya terhadap diplomasi, tidak masuk akal untuk melanjutkan pertemuan itu saat ini,” kata Blinken saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip Anadolu, Rabu 23 Februari 2022.

Blinken mengatakan dia mengirim surat kepada Lavrov yang memberitahukan tentang pembatalan itu.

“Amerika Serikat dan saya secara pribadi tetap berkomitmen untuk diplomasi jika Rusia siap untuk mengambil langkah-langkah nyata untuk memberikan masyarakat internasional dengan tingkat kepercayaan bahwa itu serius tentang deeskalasi dan menemukan solusi diplomatik,” jelasnya.

“Kami akan melanjutkan koordinasi dengan sekutu dan mitra kami berdasarkan tindakan Rusia dan fakta di lapangan,” tambahnya.

Blinken dan Lavrov dijadwalkan bertemu asalkan Rusia tidak menginvasi Ukraina lebih lanjut, tetapi dalam pidatonya Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur yang memisahkan diri sebagai negara merdeka.

Blinken menyebut pidato Putin ‘sangat mengganggu’ dengan mengatakan bahwa “pernyataannya hari ini menjelaskan kepada dunia bagaimana dia memandang Ukraina, bukan sebagai negara berdaulat dengan hak atas integritas teritorial dan kemerdekaan, melainkan sebagai ciptaan Rusia, dan karena itu berada di bawahnya.

Kuleba, pada bagiannya, mengatakan Ukraina sangat percaya bahwa waktu untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan kepemimpinannya adalah sekarang, untuk mencegah invasi lebih lanjut.

“Dunia harus menanggapi dengan semua kekuatan ekonominya untuk menghukum Rusia atas kejahatan yang telah dilakukannya dan sebelum kejahatan yang direncanakannya. Pukul ekonomi Rusia sekarang, dan pukul dengan keras,” pungkas Kuleba.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *