Dolar AS Menguat Usai Keputusan Fed

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Federal Reserve mengatakan akan segera menaikkan suku bunga acuannya di tengah melonjaknya inflasi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,48 persen menjadi 96,4080.

Mengutip Xinhua, Kamis, 27 Januari 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1253 dari USD1,1296 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,3460 dibandingkan dengan USD1,3518 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7118 dari USD0,7170.

Sedangkan dolar AS dibeli 114,51 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 113,91 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9237 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9196 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2657 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2609 dolar Kanada.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena investor merespons pernyataan terbaru Federal Reserve. Adapun The Fed menyatakan siap bersegera menaikkan suku bunga guna memerangi lonjakan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 129,64 poin atau 0,38 persen menjadi 34.168,09. Sedangkan indeks S&P 500 turun sebanyak 6,52 poin atau 0,15 persen, menjadi 4.532,76. Kemudian indeks Komposit Nasdaq naik 2,82 poin atau 0,02 persen menjadi 13.542,12.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan material masing-masing turun 1,66 persen dan 1,06 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor teknologi dan keuangan masing-masing naik 0,72 persen dan 0,27 persen, hanya dua kelompok yang naik.

Perusahaan Tiongkok

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah dengan semua 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram. Pergerakan pasar tersetbu terjadi setelah Federal Reserve AS menyatakan segera menaikkan suku bunga acuannya di tengah lonjakan inflasi.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga dana federal tidak berubah pada rekor level terendah mendekati nol sejak awal pandemi covid-19. Tetapi banyak pejabat Fed menyatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka akan nyaman dengan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral berikutnya di Maret karena tekanan inflasi yang meningkat.

“Sementara dorongan inflasi yang lebih tinggi sebagian besar terletak pada dislokasi yang disebabkan oleh pandemi, kenaikan harga kini telah menyebar ke lebih banyak barang dan jasa,” kata Ketua Fed Jerome Powell, pada konferensi pers virtual.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *