Manfaat Ekonomi G20 Dua Kali Lebih Besar dari IMF Annual Meetings

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi manfaat ekonomi dari Presidensi G20 2022 bagi Indonesia mencapai 1,5 hingga 2 kali lebih besar dari IMF World Bank Group Annual Meetings pada 2018 lalu.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto mengatakan pertemuan secara fisik dalam rangkaian Presiden G20 akan mengerek konsumsi domestik. Selain itu, banyak UMKM yang akan terlibat selama Presidensi G20.

“Jika pertemuan dilakukan secara fisik, maka akan terjadi peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun,” ungkap Haryo dalam laman resmi kemenkeu.go.id, dikutip Jumat (14/1).

Selain itu, pertemuan fisik juga akan menambah produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp7,4 triliun. Kemudian, Haryo memprediksi terdapat penyerapan tenaga kerja sebanyak 33 ribu di berbagai sektor.

Lebih lanjut, ia memaparkan manfaat lain dari Presidensi G20 bagi Indonesia adalah branding di dunia internasional.

“Dalam jangka panjang, branding Indonesia di mata dunia akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia,” ucap Haryo.

Menurut dia, forum G20 juga akan mendorong investasi dari anggota G20 dan organisasi internasional di Indonesia. Lalu, acara internasional itu juga akan menambah wawasan masyarakat, khususnya generasi muda.

“Indonesia adalah negara besar yang keberadaannya sangat diperhitungkan oleh negara-negara lain, baik dari sisi ekonomi, letak geografis, dan sikap politiknya. Tentu saja ini akan menumbuhkan kebanggaan tersendiri,” terang Haryo.

Nantinya, Presidensi G20 akan membahas berbagai hal, seperti jalur keuangan dan jalur sherpa.

Jalur sherpa tergabung dari engagement group yang diwakili oleh civil society organizations, sehingga hasil pembahasan dari jalur sherpa tak terbatas pada kepentingan top down, tapi juga membuka kesempatan dari berbagai pemangku kepentingan.

“Para working group dan engagement group akan bekerja sama untuk mencapai agenda-agenda forum jalur sherpa pada Presidensi G20 Indonesia yang akan menekankan pentingnya berbagai akses dan keberpihakan masyarakat di daerah terpencil,” jelas Haryo.

Selain itu, jalur sherpa juga akan fokus pada pemberdayaan UMKM, seperti mendorong digitalisasi UMKM, pelatihan dalam rangka upskilling UMKM, dan mendorong berbagai kebijakan pro UMKM.

“Dengan demikian output dari forum ini dapat memberikan dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutup Haryo.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kitakini News

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *