Harga Tes Swab Covid Naik 3 Kali Lipat di AS saat Omicron Melonjak

Harga tes swab antigen atau kit Covid-19 yang bisa dilakukan di rumah naik tiga kali lipat, saat kasus varian Omicron melonjak.

Pasar digital memasang harga US$75 atau sekitar Rp1 juta untuk tes kit merk BinaxNOW. Harga tersebut tiga kali lebih mahal dari harga di pasaran pada saat normal.

Pengecer perangkat medis online WeShield, menjual tes kit BinaxNOW seharga sekitar US$50 atau Rp750 ribu. Ia mengaku pemasoknya memang menaikkan harga lebih dari 100 persen baru-baru ini karena ketersediaan yang terbatas.

Padahal, dua minggu lalu WeShield menjual alat yang sama, di bawah harga yang dipasang rantai apotek besar.

“Kami harus membuat pilihan untuk tidak menjual tes apa pun, menjual dengan kerugian besar akan membuat bangkrut perusahaan kami, atau menawarkan tes kit dengan harga pasar dan membiarkan klien kami memutuskan apakah mereka ingin membeli,” kata Chief Executive Officer Michael Sinensky dikutip dari The Strait Times.

“Kami selalu stok dan terus menerus perlu menyesuaikan harga naik atau turun berdasarkan ketersediaan dan harga kepada kami,” ia menambahkan.

Padahal pada Desember lalu, Pengadilan New York memperingatkan agar tak mendongkrak harga tes antigen itu.

Jaksa Agung New York, Letitia James, mengatakan dua bungkus tes kit biasanya dihargai antara US$14 atau Rp200 ribu hingga US$25 atau Rp360 ribu, dan akan dijual hingga US$70 per paket.

Ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan, Eric Feigl-Ding buka suara soal harga tes kit yang melambung.

“Bahaya dalam perawatan kesehatan adalah untuk setiap produk yang menyelamatkan jiwa, itu rentan terhadap penipuan harga” kata dia di Twitter.

Sebab, menurutnya, kebanyakan orang akan membayar berapapun demi menyelamatkan nyawa orang yang dicintai.

Seorang ibu di Missouri mengatakan dia menyediakan dua bungkus tes Covid-19, jika suatu waktu anak-anaknya menunjukkan gejala yang serius.

Orang tua lain bahkan menahan anaknya untuk berangkat ke sekolah, karena harus menunjukkan tes negatif Covid-19.

Di saat yang sama, para orang tua di AS mengaku perlu alat tes Covid-19 itu karena khawatir anak-anak tertular virus di sekolah.

Situasi ini telah menyebabkan beberapa orang mengambil rute yang tidak biasa untuk mendapatkan tes.

Pekerja di grup restoran New York mengatakan dia dan rekan-rekannya membayar US$180 atau Rp2,5 juta untuk empat alat tes menyusul potensi paparan Covid.

Dia mendapat tes dari seseorang yang menerimanya secara gratis dari majikannya. Dia memang merasa tertipu, tapi tetap dibayar karena butuh.

Seorang musisi di New York, Melanie Gall, harus merogoh kocek hingga US$37 untuk membeli tes antigen QuickVue di apotek.

Satu-satunya cara untuk bekerja dengan musisi lain di studi adalah setiap orang melakukan tes rutin, yang mudah sebelum gelombang Omicron.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *