Sekjen PBB akan Hadiri Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengumumkan akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Ia menyampaikannya dalam sebuah konferensi pers di markas besar PBB New York.

Dilansir dari CGTN, Rabu, 22 Desember 2021, Guterres menerima undangan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun depan. Keputusannya untuk hadir bertolak belakang dengan boikot diplomatik yang dilakukan sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

“Sekretaris Jenderal menerima undangan dari Komite Olimpiade Internasional untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dan dia telah menerimanya,” kata juru bicara Stephane Dujarric.

Sejumlah negara melakukan boikot diplomatik, seperti AS, Inggris, Australia dan Kanada. AS mengatakan para atletnya masih akan bertanding, tetapi tidak akan mengirim delegasi diplomatik untuk memprotes pelanggaran hak oleh Tiongkok.

Langkah itu tetap membuat marah Beijing, yang mengisyaratkan pembalasan.

“Penggunaan platform Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris, dan Kanada untuk manipulasi politik tidak populer dan mengasingkan diri, dan mereka pasti akan membayar harga atas kesalahan mereka,” kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin beberapa waktu lalu.

Prancis pada bagiannya mengatakan tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan boikot, Presiden Emmanuel Macron menyebut langkah seperti itu ‘tidak signifikan.’

Kelompok-kelompok advokasi telah mendukung upaya boikot yang dipimpin AS. Direktur Human Rights Watch Tiongkok Sophie Richardson menyebutnya sebagai “langkah penting untuk menantang kejahatan pemerintah Beijing terhadap kemanusiaan yang menargetkan warga Uighur dan komunitas Turki lainnya”.

Mereka mengatakan, sekitar 1 juta orang Uighur dan yang berbahasa Turki lainnya, ditahan di kamp pendidikan ulang di Xinjiang. Tiongkok dituduh mensterilkan perempuan secara paksa dan memberlakukan kerja paksa.

Beijing mempertahankan kamp-kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik “ekstremisme Islam”.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan, dia tetap netral secara politik mengenai masalah ini, sambil bersikeras bahwa poin pentingnya adalah “partisipasi para atlet di Olimpiade.”

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *