Inflasi Capai Puncak di November, ECB: Terlalu Dini untuk Naikkan Suku Bunga

Anggota Dewan European Central Bank (ECB) Isabel Schnabel percaya bahwa inflasi bakal mencapai puncaknya pada November 2021, yang berarti terlalu dini untuk menaikkan suku bunga acuan. Pasalnya, kenaikan harga tampaknya akan melambat secara bertahap pada tahun depan,

Ia menambahkan inflasi akan kembali ke tren dua persen di tahun depan, karena hambatan pasokan dan tingkat pertumbuhan harga energi turun. Angka tinggi saat ini mencerminkan kemacetan pasokan dan dari efek dasar yang dihasilkan dari harga yang lebih rendah tahun lalu pada puncak pandemi.

“Sebagian besar perkiraan sebenarnya mengasumsikan inflasi akan turun di bawah dua persen, jadi benar-benar tidak ada tanda-tanda kenaikan harga di luar kendali,” katanya, dilansir dari The Business Times, Selasa, 30 November 2021.

“Jika kami pikir inflasi akan menetap di atas dua persen secara permanen, kami pasti akan bereaksi. Namun, saat ini, kami tidak melihat indikasi ini,” tambahnya.

Senada, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan kondisi untuk menaikkan suku bunga acuan sangat tidak mungkin dipenuhi tahun depan. Berbicara kepada Kongres Perbankan Eropa Frankfurt, Lagarde memperingatkan ECB tidak boleh terburu-buru melakukan pengetatan prematur kebijakan moneter.

Euro jatuh mengikuti komentar Lagarde, turun menjadi USD1,1301 terhadap dolar. Saham perbankan juga turun sekitar dua persen. Kebangkitan kasus covid di Eropa turut membebani sentimen investor pada Jumat pagi lalu, dengan Austria mengumumkan akan kembali memberlakukan penguncian nasional.

Lagarde telah berusaha untuk mendinginkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di tahun depan, setelah pertemuan kebijakan ECB Oktober. Dalam pidatonya, Lagarde mengatakan, tingkat inflasi yang tinggi kemungkinan meningkat lebih lanjut hingga akhir tahun. Dikonfirmasi inflasi zona euro mencapai 4,1 persen secara tahun-ke-tahun di Oktober.

Lagarde mengatakan tekanan inflasi ini tidak diinginkan dan menyakitkan. Bank sentral Eropa mengumumkan pada September akan membeli lebih sedikit obligasi karena melonjaknya harga konsumen. Ini memulai proses perlahan-lahan mengurangi paket stimulus era pandemi yang sangat besar.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *