India Terancam Susul China Hadapi Krisis Listrik

India berpotensi menyusul China yang terancam krisis listrik, dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini lantaran stok batu bara di sebagian besar pembangkit listrik turun ke tingkat yang sangat rendah.

Mengutip CNN Business, Kamis (7/10), Central Electricity Authority (CEA) India menerangkan sebanyak 63 dari 135 pembangkit lsitrik tenaga batu bara di negara tersebut hanya memiliki pasokan batu bara untuk dua hari.

Kemudian, 75 pabrik hanya bisa beroperasi kurang dari lima hari. Hal ini membuat India terancam mengalami krisis listrik.

Meski pembangkit tak akan mati total dalam hitungan hari, namun pembangkit sangat rentan terhadap gangguan lebih lanjut karena lonjakan permintaan dan kurangnya pasokan batu bara.

Diketahui, batu bara menyumbang hampir 70 persen dari pembangkit listrik milik Pemerintah India. Menteri Kekuasaan R K Singh mengatakan bahwa situasi ini tidak nyaman untuk lima hingga enam bulan ke depan.

Permintaan listrik melonjak sejak bisnis pulih dari gelombang covid-19. Kementerian Tenaga Listrik mengatakan peningkatan permintaan energi memberikan pertanda bahwa ekonomi mulai membaik.

“Permintaan tak akan hilang, itu akan meningkat,” ungkap Singh kepada The Indian Express.

Ia mengatakan jumlah konsumen baru bertambah 28,2 juta. Mayoritas adalah kelas menengah ke bawah dan miskin.

Namun, pasokan batu bara di India terkena imbas musim hujan. Dengan demikian, jumlah pasokan terus berkurang.

Kementerian telah meminta produsen batu bara Coal India Limited untuk menaikkan produksi. Jika India tak dapat segera memperbaiki krisis batu bara, maka perusahaan sektor listrik terancam mengimpor batu bara dengan biaya signifikan.

Terlebih, India akan merayakan salah satu festival terbesar, yakni Diwali pada November 2021. Hal ini akan membuat permintaan listrik melonjak.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *