Aktris Indonesia Pamer Selfie Bareng Song Joong-ki di Busan

Aktris asal Indonesia, Shenina Cinnamon pamer foto selfie bareng aktor Korea Song Joong-ki dalam gelaran Busan International Film Festival 2021.
Foto tersebut ia unggah di media sosial dan mengundang komentar sejumlah rekan seleb.

“Sur selfie sama Vincenzo!,” tulis Shenina di keterangan foto Instagram.

Unggahan tersebut langsung dikomentari sejumlah selebriti Indonesia, termasuk aktris Prilly Latuconsina yang berguyon menyebut Song Joong-ki sebagai mantan kekasihnya.

“Salam ya buat mantan gue Shen” tulis Prilly.

Unggahan tersebut juga ditanggapi penyanyi Vidi Aldiano, aktor Angga Yunanda, dan yang lainnya.

Shenina juga mengunggah potretnya bersama aktor pemeran Vincenzo tersebut di akun Twitter pribadinya @sheninacinamon.

Song Joong-ki sendiri merupakan aktor kenamaan Korea yang tampil di beberapa drama hit seperti Vincenzo dan Descendants of the Sun.

Song Joong-ki Jadi Pembawa Acara Festival Film Busan 2021
Di gelaran Busan International Film Festival 2021, Song Joong-ki didapuk sebagai pembawa acara upacara pembukaan festival tersebut.

Kehadiran Sheninan di Busan sendiri dalam rangka mewakili film Penyalin Cahaya yang ia bintangi bersama sederet aktor dan aktris seperti Chicco Kurniawan, Lutesha, dan Giulio Parengkuan.

Dalam acara tersebut, film Penyalin Cahaya berlaga pada program kompetisi utama yang bernama New Currents.

Penyalin Cahaya merupakan film panjang pertama sutradara Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, ia menyutradarai sejumlah film pendek, di antaranya adalah Lemantun (2014), Prenjak (2016), dan No One Is Crazy in This Town (2019).

Wregas mendedikasikan film Penyalin Cahaya sebagai media untuk menyuarakan isu kekerasan seksual yang selama ini ditutup-tutupi oleh masyarakat Indonesia.

Dalam film ini, Wregas berupaya untuk memberikan sebuah gambaran sosial yang terjadi di masyarakat saat ini tentang nasib penyintas kekerasan seksual yang suaranya terus dibungkam.

“Saya merasa ada tanggung jawab besar untuk mengargumenkan sesuatu kepada masyarakat. Dan saya merasa masyarakat sekarang urgent untuk tahu darurat kekerasan seksual,” ujar Wregas dalam konferensi pers, Kamis (2/9).

“Banyak sekali penyintas yang tidak mendapat keadilan, banyak penyintas yang memendam kisahnya karena lingkungan yang tidak support, seperti keluarga,” lanjutnya.

Wregas dan tim mengambil tema tersebut setelah melalui penelitian selama satu tahun dengan mendengarkan cerita dari para penyintas kasus kekerasan seksual dan mengikuti pemberitaan tentang isu serupa.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Diadona.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *