Rilis Data Inflasi AS Jatuhkan Rupiah ke Rp14.257

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.257 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (15/9). Posisi ini melemah 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.247 per dolar AS pada Selasa (14/9).

Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan melemah 0,22 persen, baht Thailand minus 0,12 persen, yuan China minus 0,06 persen, ringgit Malaysia minus 0,03 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Namun, yen Jepang menguat 0,1 persen, peso Filipina 0,05 persen, dan dolar Singapura 0,02 persen.

Sementara mata uang utama negara maju bergerak variasi. Dolar Australia melemah 0,18 persen, dolar Kanada minus 0,03 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,03 persen.

Sedangkan franc Swiss menguat 0,1 persen, rubel Rusia 0,06 persen, dan euro Eropa 0,05 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan melemah di kisaran Rp14.220 sampai Rp14.270 per dolar AS pada hari ini. Pelemahan terjadi karena data inflasi AS hanya sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar.

Inflasi AS tercatat berada di angka 5,3 persen pada Agustus 2021 atau sedikit lebih rendah dari 5,4 persen pada Juli 2021. Hal ini, sambungnya, masih memberi sinyal positif pada kemungkinan tapering pada akhir tahun.

“Rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini setelah riis data inflasi konsumen AS,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, ia memperkirakan pelemahan mata uang Garuda mungkin tidak terlalu dalam karena hari ini akan dirilis data ekspor impor Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ekspektasinya, neraca perdagangan masih bisa surplus sekitar US$2,3 miliar.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Antaranews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *