Topan Chanthu, Shanghai Tutup Penerbangan dan Sekolah

Pemerintah Kota Shanghai dan wilayah sekitarnya memutuskan menutup sekolah dan penerbangan sementara waktu menyusul topan super Chanthu yang terus mendekati daratan China setelah melewati Taiwan pada akhir pekan lalu.

Akibat topan super dengan kecepatan rata-rata 160 kilometer per jam itu, otoritas Shanghai juga menyetop operasional kereta bawah tanah dan kereta api.

Reuters melaporkan semua penerbangan di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, dibatalkan mulai pukul 11 pagi waktu setempat (0300 GMT) atau pukul 10.00 WIB.

Penerbangan di Bandara Hongqiao juga akan ditangguhkan pada pukul 15.00 waktu setempat (pukul 14.00 WIB).

Sementara itu, pemerintah Shanghai menangguhkan layanan kereta bawah tanah di beberapa jalur distrik selatan kota terbersar di China itu. Taman, tempat wisata luar ruangan, dan taman bermain juga akan ditutup.

Dinas pendidikan Shanghai pun menghentikan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah hingga setidaknya Selasa (14/9).

Otoritas Shanghai dalam akun resmi WeChatnya menyampaikan bahwa topan Chanthu telah melemah dan masuk dalam kategori kuat, setelah sebelumnya mendapatkan predikat topan super di Filipina.

Walaupun begitu, topan ini tetap berpotensi membahayakan, mengingat kecepatannya mencapai 170 kilometer per jam. Topan ini juga diprediksi akan membawa hujan lebat dan angin kencang ke wilayah pesisir.

Sementara itu, Provinsi Zhejiang, salah satu daerah di dekat Shanghai, menaikkan status level darurat sampai tingkat tertinggi pada Minggu (12/9).

Dilansir kantor berita Xinhua, Zhejiang juga menutup sekolah dan menangguhkan layanan penerbangan, dan kereta api di beberapa wilayahnya.

Sebelum mencapai Taiwan dan China, topan Chanthu lebih dulu menerjang Filipina.

Biro Cuaca Filipina, PAGASA menyampaikan Chanthu mendarat di permukaan pulau Batanes sekitar pukul 08:30 waktu setempat pada Sabtu (11/9). Pendaratan ini membuat mereka mengeluarkan peringatan Sinyal 4 untuk daerah Batanes, yang berarti angin topan yang datang berkekuatan sangat merusak.

Di Filipina, topan yang dikenal dengan nama Kiko itu merupakan salah satu topan terkuat yang terjadi pada tahun ini, dengan kecepatan angin 260 kilometer per jam sebelum mendarat.

Setelah Topan Chanthu, menyusul Topan Surigae yang mendapatkan predikat topan super dan muncul pada April lalu.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *