Inflasi AS Tekan Rupiah ke Rp14.240

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.240 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (13/9). Posisi ini melemah 38 poin atau 0,26 persen dari Rp14.202 per dolar AS pada Jumat (10/9).
Semua mata uang Asia kompak melemah bersama rupiah.

Won Korea Selatan melemah 0,46 persen, peso Filipina minus 0,29 persen, ringgit Malaysia minus 0,18 persen, baht Thailand minus 0,09 persen, yuan China minus 0,08 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, dan yen Jepang minus 0,01 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju. Mayoritas berada di zona merah pada pagi ini.

Franc Swiss melemah 0,15 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dolar Australia minus 0,01 persen, dan pundsterling Inggris minus 0,01 persen. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,08 persen dan dolar Kanada 0,02 persen dari dolar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.180 sampai Rp14.250 per dolar AS pada hari ini. Pergerakan mata uang Garuda akan dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap inflasi negeri Paman Sam.

“Data kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi AS masih meninggi yang membuka peluang tapering di akhir tahun oleh The Fed,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Hal ini memberi peluang bagi penguatan dolar AS dan melemahkan rupiah. Namun, pelemahan rupiah masih bisa tidak terlalu dalam karena jumlah kasus covid-19 baru di dalam negeri tengah menurun.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *