Jepang Konfirmasi Kasus Pertama Varian Mu Covid-19, Muncul di 40 Negara

Jepang pada Rabu mengonfirmasi kasus pertama varian mu baru dari virus korona pada dua orang yang datang dari luar negeri melalui pemeriksaan bandara. Tercatat sudah lebih dari 40 negara melaporkan varian mu.

Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa varian mu terdeteksi pada seorang wanita berusia 40-an yang tiba pada 26 Juni dari Uni Emirat Arab (UEA). Kasus lainnya adalah dengan seorang wanita berusia 50-an yang tiba pada 5 Juli dari Inggris. Kedua wanita tersebut tidak menunjukkan gejala pada saat kedatangan.

Semua pelancong ke Jepang diharuskan mengikuti tes PCR pada saat kedatangan dan menunggu hasilnya – jika mereka dinyatakan positif, mereka dikarantina di fasilitas yang ditunjuk atau dirawat di rumah sakit tergantung pada gejalanya. Bahkan jika hasil tesnya negatif, mereka diharuskan untuk dikarantina selama 14 hari di rumah atau fasilitas yang ditunjuk tergantung dari mana mereka berasal.

“Kementerian akan terus mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran varian dengan memantau situasi di negara lain,” ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Jepang, seperti dikutip Japan Times, Jumat 3 September 2021.

Pada Senin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian mu, juga dikenal sebagai B.1.621, sebagai varian yang jadi perhatian, tingkat tertinggi kedua dalam klasifikasi variannya. Namun, masih belum jelas seberapa menular varian mu atau apakah itu resisten terhadap vaksin.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa, WHO memperingatkan bahwa varian tersebut “memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.” Ini berarti bahwa vaksin atau perawatan antibodi mungkin tidak bekerja dengan baik terhadap strain mu seperti yang mereka lakukan terhadap versi asli covid-19.

Dalam buletin pandemi mingguannya, WHO menambahkan bahwa data awal menunjukkan penurunan efektivitas vaksin terhadap mu mirip dengan yang terlihat untuk varian beta, yang ditemukan di Afrika Selatan dan dianggap lebih menular daripada covid-19 asli.

Saat ini, WHO menetapkan alfa, beta, gamma, dan delta sebagai varian yang menjadi perhatian, klasifikasi tertinggi.

“Strain mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari dan saat ini menyumbang sekitar 40 persen kasus di negara itu,” menurut WHO.

“Mutasi sejauh ini telah terdeteksi di setidaknya 40 negara, tetapi jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari semua kasus di seluruh dunia,” imbuh WHO.

WHO juga mengatakan bahwa sejak varian pertama kali diidentifikasi, ada beberapa laporan sporadis infeksi dengan varian mu dan bahkan beberapa wabah yang lebih besar di negara lain di Amerika Selatan dan di Eropa.

Pengumuman kementerian kesehatan mengikuti laporan baru-baru ini tentang sublineage baru dari varian delta yang muncul di Jepang pada pertengahan Agustus. Delta, yang berasal dari India, telah menjadi varian paling umum di Jepang.

Sejauh ini, varian alpha, beta, delta, gamma, kappa, lambda dan mu telah dikonfirmasi di Jepang.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *