Bangkitnya Kompetisi Diharapkan Jadi Momentum Rekonstruksi Sepak Bola Indonesia

Insan sepak bola Indonesia memaknai bergulirnya Liga 1 2021-2022 dengan sudut pandang berbeda-beda.

Akan tetapi, tak berlebihan apabila mengatakan banyak yang berharap kalau dimulainya kembali kompetisi menjadi simbol kebangkitan yang harus dirayakan dengan semangat dan kerja keras.

Bagi pengamat sepakbola Akmal Marhali bergulirnya kembali kompetisi tidak hanya sekadar kebangkitan, tetapi juga momentum untuk rekonstruksi sepak bola menuju arah lebih sehat dan baik.

Dia berharap setelah bergulirnya Liga 1 2021-2022 harus dibarengi dengan visi baru untuk sepak bola nasional maju ke depan.

Tidak hanya sekadar bergulir melanjutkan kompetisi dengan tema dan budaya yang lama.

Mati suri dalam jangka waktu lama harus diperlakukan bak tombol reset untuk sepak bola.

Karena itu, Akmal Marhali berharap momentum ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun kembali sepak bola nasional yang lebih di segala bidang dari sebelum-sebelumnya.

“Ini momentum untuk membangun fondasi baru sepak bola Indonesia yang kokoh dan kuat,” kata Koordinator Save Our Soccer (SOS) kepada Kompas.com.

“Pandemi harus memberikan banyak pelajaran untuk masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik. New Normal, kenormalan baru. Tentunya dengan mindset baru, tata kelola baru, yang berorientasi pada prestasi dan industri,” imbuhnya.

Pemerhati sepak bola Indonesia tersebut melanjutkan perubahan bisa dilakukan dengan mengetatkan kembali nilai-nilai dalam sepak bola itu sendiri.

Regulasi-regulasi ditegakkan, rule of the games dilaksanakan dengan sungguh-sungguh serta tak memberikan celah terhadap upaya-upaya yang berusaha merusak moral sepakbola.

Akmal Marhali merasa inilah saatnya ada rekonstruksi dan penyempurnaan kembali penerapan nilai-nilai sepak bola dengan orientasi prestasi.

Selain itu, dia juga menyambut kick off Liga 1 2021-2022 dengan beberapa catatan.

Salah satunya dia meminta perhatian khusus supaya kompetisi wajib berjalan dengan tetap sehat, profesional, dan bermartabat walaupun diselenggarakan di tengah keterbatasan.

Lalu, dia juga meminta perhatian kepada stakeholder terkait tiga tabu sepak bola yang harus dihilangkan. Tabu berkelahi di lapangan, tabu tawuran suporter, dan tabu pengaturan hasil pertandingan.

“PSSI dan LIB harus tegas dalam menjalankan regulasi beserta turunannya agar berjalan dengan benar,” katanya.

Lebih lanjut Akmal Marhali juga menuntut klub, pemain dan pelatih merayakan kembalinya kompetisi dengan perubahan mindset baru. Supaya, kompetisi bisa menghasilkan industri yang sehat, klub yang kuat, pemain berkualitas dan timnas yang tangguh.

Terakhir, dia mendesak masalah-masalah musim 2020 yang masih tersisa untuk segera diselesaikan.

Termasuk tindakan tegas bagi pihak-pihak yang dirasa melanggar regulasi yang ditentukan.

“Segala persoalan terkait aspek klub profesional seperti soal gaji yang belum selesai untuk diselesaikan. Klub yang tidak mampu secara finansial jangan diberikan peluang untuk ikut kompetisi karena akan merusak ekosistem sepak bola nasional,” pungkasnya.

 

 

Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas Bola

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *