Jepang Kirim 500 Konsentrator Oksigen untuk Indonesia

Pada 29 Agustus, sebanyak 500 Oxygen Concentrator atau konsentrator oksigen yang diberikan oleh Jepang melalui kerja sama dengan United Nations Office for Project Services (UNOPS) telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Bantuan ini merupakan bagian dari 2.800 konsentrator oksigen yang diadakan dengan menggunakan skema bantuan hibah darurat senilai USD5,6 juta atau sekitar Rp81,4 miliar rupiah yang telah diumumkan pada tanggal 20 Juli yang lalu.

“Bantuan ini untuk mendukung penanganan covid-19 di Indonesia yang merupakan mitra strategis bagi Jepang,” sebut pernyataan Kedubes Jepang dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin 30 Agustus 2021.

“Jepang akan terus mendukung upaya Indonesia dalam menekan penularan dan mengatasi pandemi covid-19,” imbuh pernyataan itu.

Sebelumnya beberapa bantuan telah dikerahkan oleh Jepang untuk Indonesia untuk mengatasi pandemi virus korona. Melalui vaksin, Jepang pada Juli 2021, telah menghibahkan sebanyak kurang lebih 2,16 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada Indonesia. Tidak hanya itu, Jepang juga merupakan donor utama dari COVAX Facility dan 11,7 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia melalui COVAX Facility.

Pemerintah Jepang juga turut membantu Pemerintah Indonesia membangun rantai pasok dingin (Last One Mile Support) baik melalui JICA maupun kemitraan dengan UNICEF.

Sementara bantuan medis yang diberikan kepada Indonesia berlangsung sejak tahap awal pandemi yakni pada Mei 2021. Pemerintah Jepang telah menyumbangkan sebanyak 12.200 dosis obat Avigan kepada Indonesia, dan sebuah perusahaan Jepang terus memasok obat tersebut secara komersial.

“Pemerintah Jepang juga berkomitmen untuk menghibahkan 2.800 oxygen concentrator yang diharapkan akan tiba di Indonesia pada Agustus-September 2021. Pemerintah Jepang juga telah memberikan bantuan senilai 2 miliar yen atau sekitar Rp280 miliar untuk pengadaan mobile X-ray.

Beberapa perusahaan Jepang di Indonesia telah memproduksi produk medis seperti ventilator dan surgical gown (baju operasi). Perusahaan Jepang termasuk Jakarta Japan Club (JJC) juga sudah mendonasikan peralatan medis dan dana kepada Pemerintah Indonesia serta organisasi internasional di Indonesia.

Pemerintah Jepang pun juga berkontribusi pada peningkatan kapasitas layanan kesehatan di Indonesia dengan memberikan persediaan medis dan melakukan kerjasama teknis baik melalui JICA maupun kemitraan dengan organisasi internasional. Melalui proyek JICA, 3.200 termometer digital, 3.000 sanitizer, dan alat pelindung diri telah diberikan kepada sejumlah puskesmas dan Kepolisian Negara RI sampai akhir tahun 2020.

Sejak Februari 2021, lebih dari 9.000 staf medis telah mengikuti pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia dan JICA.

Bantuan pun turut diberikan untuk Indonesia melalui Organisasi internasional yang merupakan mitra Jepang. Bantuan itu antara lain kepada WHO (USD14,3 juta), UNICEF (USD8,8 juta), UNDP (USD5,9 juta), UNOPS (USD4 juta), UNFPA (USD2,9 juta), ILO (USD1,6 juta), IFRC (USD890 ribu), APO (USD670 ribu), UN Women (USD350 ribu), dan UNHCR (USD200 ribu).

Tak kalah penting adalah bantuan untuk pemulihan ekonomi di Indonesia. Pemerintah Jepang memberikan pinjaman lunak senilai 50 miliar yen atau setara Rp7 triliun) kepada Indonesia untuk COVID-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) Program Loan pada November 2020. Ini adalah dukungan anggaran guna pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *