Rupiah Loyo ke Rp14.466 per Dolar AS di Awal Pekan

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.466 per dolar AS pada Senin (2/8). Posisi tersebut melemah 0,03 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.461 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang turun 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,02 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,28 persen.

Lalu, rupee India turun 0,18 persen, yuan China koreksi 0,04 persen, ringgit Malaysia melemah 0,10 persen, dan bath Thailand koreksi 0,14 persen. Sedangkan, dolar Taiwan berhasil menguat 0,02 persen terhadap dolar AS.

Serupa, mayoritas mata uang di negara maju lesu di hadapan dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, dolar Australia turun 0,12 persen, dolar Kanada berkurang 0,08 persen, dan franc Swiss koreksi 0,06 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan dolar AS berada dalam tren penguatan sehingga menekan sejumlah mata uang asing lainnya.

Kenaikan dolar AS, kata dia, ditopang oleh survei tingkat keyakinan AS periode Juli menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi.

Data indikator inflasi, yakni Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index mencapai angka 3,5 persen (yoy) pada Juli, atau melebihi target 2 persen. Data ekonomi AS yang lebih bagus dari proyeksi ini membuka peluang tapering atau pelonggaran kebijakan moneter AS.

“Nilai tukar rupiah berbalik melemah karena akhir pekan lalu indeks dolar AS ditutup menguat setelah data ekonomi AS menunjukkan hasil yang positif,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/8).

Selain itu, penguatan dolar AS juga didukung kekhawatiran pasar soal kenaikan kasus covid-19 akibat varian delta di dunia. Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran Rp14.440 hingga Rp14.500 per dolar pada perdagangan hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *