Terjegal Profit Taking, Harga Minyak Turun

Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Kenaikan harga dini hari tadi membuat investor ‘gatal’ mencairkan keuntungan.

Pada Jumat (30/7/2021) pukul 08:06 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,8/barel. Turun 0,33% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 73,28/barel. Berkurang 0,46%.

Dini hari tadi waktu Indonesia, harga minyak sempat naik lumayan tajam. Harga brent melesat 1,75% sementara light sweet melonjak 1,7%.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh rilis data stok minyak Amerika Serikat (AS) yang dirilis Genscape. Pada Selasa pekan ini, stok minyak di Cushing (Oklahoma) tercatat 36,29 juta barel. Turun 360.917 barel dibandingkan akhir pekan lalu.

Pasokan minyak AS yang semakin berkurang membuat harga terkatrol. Maklum, AS adalah produsen minyak terbesar di dunia. Jika pasokan dari Negeri Paman Sam berkurang, maka dampaknya akan dirasakan di pasar global.

Pelaku pasar menilai pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali mengganas di berbagai negara belum menurunkan permintaan minyak. Dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan masih tumbuh.

“Memang ada risiko dari sisi permintaan karena pemerintah di berbagai negara mulai membatasi aktivitas warga di luar rumah. Pasar melihat dunia sudah beberapa kali melalui fase pembatasan seperti ini. Ternyata pemulihan ekonomi masih berjalan di jalur yang tepat, tidak melenceng terlalu jauh,” sebut riset Citi.

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook edisi Juli 2021 memperkirakan ekonomi dunia tahun ini akan tumbuh 6%. Tidak berubah dibandingkan proyeksi April 2021. Artinya, kebangkitan ekonomi dunia masih on the right track.

Namun akan ada saja momentum di mana pelaku pasar mengambil untung (profit taking). Saat harga si emas hitam naik, ada saja investor yang mencairkan cuan. Tekanan jual akan membuat harga minyak terkoreksi, seperti yang terjadi pagi ini.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga minyak sepertinya akan mengalami tren menurun. Titik support harga brent berada di US$ 75,39/barel yang jika tertembus bisa membawa harga ke arah US$ 74,54/barel.

Namun jika harga berbalik naik, maka akan menguji titik resistance di US$ 76,43/barel. Penembusan di titik ini akan membawa harga minyak ke US$ 77,84/barel.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Lifepal

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *