Mendag Proyeksi Ongkos Logistik Turun ke 14 Persen pada 2024

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memproyeksi ongkos logistik turun menjadi 13 persen-14 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024 mendatang. Hal ini lantaran ada kombinasi antara platform digital dan infrastruktur yang sedang dikebut oleh pemerintah.

“Estimasi (ongkos logistik) 16 persen dari PDB pada 2024. Tapi kami hitung dengan digitalisasi hilirisasi daripada ekonomi digital, saya merasa Indonesia akan sama dengan Malaysia antara 13 persen-14 persen,” ungkap Lutfi dalam Webinar Mid Year Economic Outlook, Rabu (7/7).

Lutfi mengatakan Indonesia akan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari perkembangan sektor digital. Masalahnya, ongkos logistik di Indonesia sekarang masih di atas 20 persen.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, ongkos logistik mencapai 26 persen pada 2014. Lalu, angkanya turun tipis menjadi 23 persen pada 2019.

“Kalau masalah logistik ini selesai, infrastruktur di pedalaman yang sebelumnya tidak ada jalan, yang semula industri nanas, pisang tidak bisa dan dengan platform digital ini akan dapatkan keuntungan berkali-kali lipat,” jelas Lutfi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation Arif Suhartono mengatakan pihaknya menargetkan dapat menurunkan biaya logistik sebesar 1,5 sampai 1,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024.

Menurutnya, biaya logistik Indonesia menjadi salah satu yang termahal di Asia yakni 23,5 persen dari PDB. Jika dibandingkan dengan negara lain lain seperti China (15 persen), Jepang (9 persen) dan Malaysia (13 persen), maka ongkos logistik Indonesia tentu kalah bersaing.

Menurut Arif, peran pelabuhan terhadap biaya logistik memang terbilang rendah. Di Indonesia sendiri, pelabuhan hanya berkontribusi sekitar 1,4 persen.

Meski begitu, ia mengakui peran pelabuhan sangat vital karena memengaruhi rantai logistik lainnya seperti kondisi persediaan (inventory).

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *