Mantan Presiden Filipina Benigno Aquino Meninggal di Usia 61 Tahun

Benigno Simeon Cojuangco ‘Noynoy’ Aquino III, mantan Presiden Filipina, meninggal dunia pada Kamis 24 Juni. Dia berusia 61 tahun.

“Dia menderita sejumlah penyakit sejak 2019 dan baru-baru ini menjalani operasi jantung,” laporan media setempat, yang dikutip South China Morning Post, Kamis, 24 Juni 2021.

Aquino adalah pendahulu Presiden Rodrigo Duterte saat ini, yang terpilih pada 2010 dan menjabat sebagai pemimpin negara hingga 2016.

Dikenal populer sebagai ‘Noynoy’, ia mendapat gelombang dukungan publik sampai ke kursi kepresidenan setelah ibunya, pemimpin demokrasi yang dihormati Corazon Aquino, meninggal pada 2009.

Selama menjabat dari 2010 hingga 2016, Noynoy menunggangi gelombang niat baik setelah kematian ibunya. Saat berkuasa dia berjanji memimpin bangsa menuju kemakmuran melalui ‘Daang Matuwid’ atau jalan yang lurus dan jujur.

Presiden Filipina ke-15 ini tampaknya tidak memiliki beban sebanyak seperti pendahulunya ketika dia masuk ke Istana Malacañang pada 2010. Dia adalah seorang yatim piatu dan seorang bujangan. Dia punya pacar pada saat itu, tetapi tidak lama.

Banyak kolega yang mengikuti prinsip Daang Matuwid dari ‘Noynoy’ menyaksikan bagaimana tindakan keras terhadap korupsi akan membebaskan orang dari kemiskinan.

Putra ikon demokrasi Benigno Aquino dan istrinya, Cory didorong ke tampuk kekuasaan oleh ledakan kesedihan nasional atas kematian ibunya. Sekaligus juga dengan kemarahan publik yang sama dalam dan luasnya terhadap dosa-dosa pendahulunya.

Dampaknya tidak terasa sampai tahun penuh terakhir masa jabatannya, ketika publik yang memuja keluarganya marah oleh beberapa keputusan “tidak peduli” yang telah dia dan pemerintahannya buat.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Viva

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *