50 Ribu Orang Teken Petisi Hentikan Sinetron Suara Hati Istri

Lebih dari 50 ribu orang menandatangani petisi menyerukan penghentian siaran Suara Hati Istri, setelah sinetron tersebut menimbulkan kontroversi akibat pemeran istri ketiga bernama Zahra nyatanya masih berusia 15 tahun.

Petisi diketahui dibuat oleh akun bernama Alyzza pada Rabu (2/6) dengan alasan serial yang mengisahkan poligami tersebut “tidak sepantasnya” menggunakan “seorang aktris di bawah umur memerankan karakter dewasa, terlebih lagi karakter yang sudah berkeluarga.”

“Bukan soal cocok atau tidak cocok beliau memerankan karakter tersebut, tetapi lebih mengenai bagaimana pihak produser memilih seorang aktris di bawah umur untuk menjadi seorang istri,” tulis Alyzza dalam petisi yang ditujukan kepada Indosiar selaku televisi penyiar sinetron tersebut.

“Tontonan “Suara Hati Istri” dapat memberikan interpretasi yang salah untuk orang lain. Benar, poligami diperbolehkan dalam beberapa agama. Tapi apakah menikahi anak yang masih di bawah umur itu bermoral? Persoalan ini bukan soal memiliki istri ketiga itu pantas atau tidak. Melainkan, meminta aktris 15 tahun untuk memerankan seorang istri itu pantas atau tidak,”

“Sinetron ini seolah mempromosikan pedophilia.” kata petisi tersebut. “Meskipun di dalam plot cerita karakter diceritakan sebagai perempuan yang sudah lulus SMA, itu tidak menutup kenyataan bahwa aktrisnya sendiri masih berusia 15 tahun,”

KPI soal Sinetron ‘Zahra’: Harus Evaluasi Pemeran dan Cerita
KPI Sebut Indosiar Akan Ganti Pemeran Zahra Suara Hati Istri
Sinetron ‘Zahra’ Trending Twitter, Netizen Minta Henti Tayang
“Kami khawatir atas ketidaknyamanan LC [pemeran Zahra] untuk ikut dalam produksi sinetron ini. Terlebih lagi terdapat satu scene (cuplikan sudah tidak ada) mengisahkan soal ‘malam pertama’ Karakter dan dengan suaminya,” tulis petisi tersebut.

Hingga Kamis (3/6) pagi waktu Indonesia, petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 50.892 orang. Petisi ini disebut laman change.org menjadi salah satu petisi paling banyak ditandatangani di laman tersebut.

“Menurut saya acara sinetron ini mempromosikan pedofilia dan child grooming,” kata seorang penadatangan petisi.

“Sinetron Indonesia semakin tidak mendidik, tayangkan pendidikan yang benar! Tayangin seperti ini hanya akan merusak pikiran remaja, anak-anak yang masih di bawah umur,” kata lainnya.

“Sudah saatnya stasiun televisi memperbaiki kualitas tayangannya. Jangan melulu mengikuti selera pasar,” timpal yang lain.

Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebelumnya mengungkapkan stasiun TV Indosiar menyatakan akan mengganti pemeran Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri. Hal ini disampaikan perwakilan direksi usai mengetahui hasil evaluasi KPI atas aduan masyarakat terkait peran aktris di bawah umur sebagai istri.

“Indosiar menerima apa yang disampaikan KPI dan menyampaikan komitmennya untuk mengevaluasi pemeran dan berkomitmen mengganti pemeran Zahra,” kata Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).

“Mereka juga menyadari terkait pemeran yang ditetapkan oleh PH (rumah produksi) itu sebuah kesalahan karena memutuskan anak berusia 15 tahun memerankan orang dewasa,” lanjutnya.

Komitmen disampaikan melalui panggilan telepon serta pesan singkat perwakilan direksi kepada KPI. Dalam kesempatan itu, Indosiar dan rumah produksi juga berjanji akan menyesuaikan peran dengan umur sang artis.

Skenario Tayangan Indonesia Masih Lemah Logika
Jejak Serial Indonesia, Losmen Bu Broto ke Gossip Girl Lokal
Syarat Serial Lokal Naik Kelas: Bersikeras Jaga Kualitas
Mereka juga akan mengevaluasi muatan materi atau cerita dari sinetron Suara Hati Istri. Nuning menyatakan seluruh hal tersebut harus sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Demi memastikan komitmen tersebut, KPI akan memanggil dan meminta keterangan resmi dari Indosiar dan rumah produksi, Mega Kreasi Film, pada Kamis (3/6).

CNNIndonesia.com masih mencoba menghubungi pihak Indosiar dan rumah produksi, namun belum mendapatkan tanggapan.

Polemik sinetron ‘Zahra’ atau Suara Hati Istri ini bermula ketika warganet mengetahui karakter Zahra diperankan aktris muda yang diduga masih berusia 15 tahun. Mereka juga mengkritik adegan Zahra dan Pak Tirta di atas ranjang karena perbedaan usia yang sangat jauh.

Dalam sinetron itu ia berperan menjadi istri ketiga dari pria bernama Tirta, yang diperankan oleh aktor bernama Panji Saputra. Ia digambarkan sebagai pria berusia 40 tahun dengan tiga istri.

Banyak warganet yang menilai adegan dan sinetron itu seolah menormalisasi pedofilia. Mereka meminta adegan bahkan sinetron tersebut dihentikan.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *