Dolar AS Lagi Beringas, Emas pun Ditekuk Lemas

Kala dolar AS sedang beringas, harga emas cenderung lemas. Ungkapan tersebut menunjukkan apa yang terjadi sekarang ini. Rebound indeks dolar setelah tertekan hampir dua bulan terakhir membuat harga emas terkoreksi.

Lama tertekan wajar seharusnya ketika indeks dolar berbalik arah. Apalagi penguatan greenback juga didukung dengan data ekonomi AS yang ciamik. Terbaru ada rilis data pengangguran Paman Sam yang bisa dibilang melampaui ekspektasi.

Jumlah warga AS baru yang mengajukan klaim pengangguran turun jauh melebihi ekspektasi pekan lalu dan menjadi level terendah selama 14 bulan terakhir di angka 406 ribu seiring dengan restriksi pasca Covid-19 yang terus diperlonggar sementara itu data lain mengenai pengeluaran bisnis di barang-barang perlengkapan mulai membaik.

Dengan data tersebut, indeks dolar menguat 0,13% dan emas melemah 0,12%. Harga emas turun ke US$ 1.893,76/troy ons hari ini, Jumat (28/5/2021). Di saat yang sama harga aset cryptocurrency Bitcoin terjebak dan sulit kembali tembus US$ 40.000.

Untuk beberapa waktu ke depan dolar AS berpeluang mengalami apresiasi apalagi jika didukung dengan data ekonomi AS yang semakin menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ini bukan kabar yang baik untuk emas.

Namun di sisi lain tertekannya aset digital kripto membuat emas masih lebih diminati di tengah adanya isu kenaikan inflasi serta volatilitas Bitcoin cs yang tajam. Setidaknya pelemahan harga aset kripto menjadi cushion untuk emas anjlok.

Faktor yang perlu dipertimbangkan sekarang adalah apa yang akan bank sentral AS lakukan jika suhu perekonomian semakin memanas. Apabila sinyal tapering atau upaya menyedot ekses likuiditas semakin kentara maka dolar AS berpeluang naik begitu juga dengan yield obligasi pemerintah Paman Sam.

Harga emas bisa tertekan dibuatnya. Namun jika The Fed masih membiarkan inflasi naik untuk mengkompensasi deflasi akibat pandemi tahun lalu maka jelas ini menjadi berita baik untuk emas yang selama berabad-abad digunakan sebagai aset untuk hedging terhadap devaluasi mata uang.

Sekarang level resisten terdekat emas di US$ 1.900/troy ons. Apabila emas tembus ke level tersebut maka peluang kenaikan semakin terbuka. Namun jika sebaliknya yang terjadi maka emas justru akan berada dalam tekanan.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *