Sikap Panik Penduduk India Disebut Perburuk Kasus Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan krisis virus corona di India diperburuk dengan sikap penduduk yang panik dan berbondong-bondong ke rumah sakit.

Menurut mereka, para penduduk yang tidak punya kepentingan itu tidak perlu pergi ke rumah sakit. Sebab, akan menimbulkan kerumunan dan menyebabkan krisis Covid-19 di negara tersebut semakin buruk.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic, pada Selasa (27/4).

“Saat ini, sebagian masalahnya adalah banyak orang yang berbondong-bondong ke rumah sakit (juga karena mereka tidak memiliki akses informasi atau saran), padahal pemantauan perawatan di rumah atau isolasi mandiri dapat terkelola dengan sangat aman,” kata Jasarevic, mengutip Reuters.

Pemerintah India, lanjut Jasarevic, harus menyaring dan melakukan seleksi pasien ke Instalasi Gawat Darurat atau triase, dan menganjurkan isolasi mandiri di rumah yang aman.

Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan informasi melalui saluran khusus atau papan pedoman.

“Seperti halnya di negara mana pun, WHO mengatakan gabungan antara abainya akan perlindungan diri, pertemuan massal dan varian yang lebih menular, sementara cakupan vaksin masih rendah dapat menciptakan badai yang sempurna,” imbuhnya.

Menurut Jasarevic, WHO juga menyediakan peralatan dan pasokan penting ke India, termasuk 4.000 konsentrator oksigen.

Jasarevic mengatakan, orang terpapar Covid-19 di India yang membutuhkan perawatan rumah sakit kurang dari 15 persen, dan lebih sedikit yang membutuhkan oksigen.

Kasus harian infeksi corona di India mencapai 350 ribu, sehingga total kasus di India sebanyak 17,6 juta lebih, dan angka kematian yang hampir 200 ribu orang.

Rumah sakit yang tidak memiliki pasokan oksigen yang cukup dan ketersediaan tempat tidur menolak pasien virus corona.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *