The Fed Bakal Paparkan Inflasi AS, Rupiah Loyo ke Rp14.487

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.487 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (27/4). Mata uang Garuda melemah 2 poin atau 0,02 persen dibanding Rp14.485 per dolar AS pada Senin (26/4).

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Yen Jepang melemah 0,24 persen, baht Thailand minus 0,22 persen, dolar Singapura minus 0,08 persen, yuan China minus 0,04 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.

Hanya peso Filipina yang tercatat menguat 0,03 persen dan won Korea Selatan 0,09 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas kompak melemah dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang stagnan.

Sementara, franc Swiss melemah 0,12 persen, euro Eropa minus 0,012 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, poundsterling Inggris minus 0,1 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berbalik tertekan lagi dari dolar AS karena mengikuti perkembangan mata uang regional lainnya. Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran Rp14.460 sampai Rp14.530 per dolar AS pada hari ini.

“Pasar kelihatannya mewaspadai hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS yang akan dimulai malam nanti dan hasilnya akan dirilis Kamis dini hari,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Ariston mengatakan pasar menanti pandangan The Fed terkait gambaran inflasi AS ke depan. Sebab, indikator ini memberi proyeksi terhadap pemulihan ekonomi negeri Paman Sam.

Di sisi lain, musim pembagian dividen dari para perusahaan terbuka di Indonesia juga turut melemahkan rupiah. Pasalnya, hal ini membuat kebutuhan dolar AS meningkat untuk pembayaran dividen.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *