Terlibat dalam ESL, Juventus dan Duo Milan Harus Dikeluarkan dari Liga Italia

Juventus, AC Milan, dan Inter Milan, dinilai harus dikeluarkan dari Liga Italia setelah terlibat dalam pembentukan European Super League (ESL) bersama sembilan tim elite Eropa lainnya. Pendapat itu dikemukakan oleh mantan striker timnas Italia, Antonio Cassano. Cassano menilai Juventus, AC Milan, dan Inter Milan telah melakukan kesalahan fatal ketika memutuskan ikut terlibat dalam pembentukan ESL atau Liga Super Eropa. Cassano sendiri mengaku tidak setuju dengan format dan tujuan Liga Super Eropa. Sebab, jika ESL bergulir, Cassano khawatir sepak bola Eropa hanya akan dikuasai oleh beberapa tim elite. Atas alasan tersebut, Cassano berharap Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) segera memberi sanksi kepada Juventus, AC Milan dan Inter Milan.

“Mustahil memikirkan kompetisi seperti itu. Klub-klub besar harus memahami bahwa sepak bola adalah milik orang-orang, ”kata Cassano dikutip dari situs Football ITALIA. “Tim-tim kecil tidak bisa dikesampingkan. Saya akan meminta FIGC untuk menendang Inter, Milan dan Juventus keluar dari Serie A,” tutur Cassano menambahkan. “Biarkan mereka memainkan liga mereka sendiri, dan mari kita lihat apa yang terjadi. Gravina (Presiden FIGC) harus melawan ini. Dua belas klub tidak bisa menguasai sepak bola,” ujar Cassano menambahkan. Pihak Juventus, AC Milan, dan Inter Milan, secara resmi telah mengumumkan format dan tujuan Liga Super Eropa bersama sembilan tim lainnya pada Senin (19/4/2021) pagi WIB. Sembilan tim itu berasal dari Inggris dan Spanyol. Tim Inggris yang memutuskan untuk ikut dalam pembentukan ESL adalah Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur.

Adapun Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona, menjadi tiga tim asal Spanyol yang juga termasuk ke dalam 12 tim pendiri Liga Super Eropa. Uniknya, 12 tim tersebut secara resmi mengumumkan kesepakatan membentuk ESL beberapa jam setelah UEFA selaku organisasi induk sepak bola Eropa mengeluarkan ancaman.

UEFA mengancam akan menjatuhkan sanksi untuk seluruh tim dan pemain yang nekat mengikuti Liga Super Eropa. Tidak main-main, UEFA mengancam akan mengeluarkan setiap tim peserta ESL dari keanggotaan pusat dan asosiasi sepak bola negara asal klub tersebut. Di sisi lain, pemain yang tampil di ESL terancam sanksi larangan tampil membela tim nasional di seluruh kompetisi internasional di bawah naungan UEFA dan FIFA. UEFA dalam keterangan resminya memastikan sudah berdiskusi dengan asosiasi sepak bola negara-negara Eropa terkait keputusan tidak menyetujui wacana Liga Super Eropa. Meski UEFA sudah mengancam memberi sanksi, Juventus dan 11 tim elite Eropa lainnya tetap berani mengumumkan pembentukan ESL. Dalam rilis resminya, Liga Super Eropa dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2021 dan kemungkinan besar akan diikuti oleh 15 tim peserta. Penjelasan singkat mengenai format Liga Super Eropa dapat dibaca melalui artikel berikut ini:

Meski sudah diancam oleh UEFA dan FIGC, Juventus dan duo tim Kota Milan dalam keterangan resminya masih menyatakan masih ingin berkompetisi di Liga Italia pada masa mendatang. “Klub-klub pendiri akan terus bermain di semua kompetisi domestik masing-masing hingga peluncuran Liga Super Eropa yang sebenarnya,” bunyi pernyataan resmi Juventus, Senin (19/4/2021) malam WIB. “Juventus juga bersedia untuk berpartisipasi dalam kompetisi Eropa yang memenuhi syarat,” bunyi pernyataan resmi Juventus.

 

Sumber : kompas.com
Gambar : MSN

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *