Ternyata Ini yang Bikin Harga Minyak Galau Terus-terusan

Sejak minggu ketiga bulan Maret harga minyak mentah berfluktuasi secara tajam. Harga si emas hitam mengalami volatilitas harian yang tajam. Pola tersebut masih berlanjut sampai dengan hari ini, Rabu (7/4/2021).

Harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Namun pagi ini harga minyak kembali terkoreksi meski tipis. Harga kontrak Brent turun 0,05% dan kontrak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,15%.

Di bursa berjangka harga Brent kini dipatok di US$ 62,71/barel sementara WTI di US$ 59,3/barel. Sentimen yang masih campur aduk membuat harga minyak cenderung galau.

Apabila melihat data-data ekonomi yang dirilis belakangan ini baik untuk sektor manufaktur dan jasa sebenarnya pemulihan ekonomi jelas terasa. Angka PMI manufaktur negara-negara anggota G20 mayoritas berada di zona ekspansif di bulan Maret.

Bahkan di zona Euro angka PMI manufaktur justru semakin naik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sektor jasa di dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia yaitu AS dan China juga sudah mulai bergeliat. Ini menjadi sentimen positif untuk harga minyak.

Apalagi ada kabar bahwa Inggris berencana melonggarkan pembatasan mulai 12 April nanti dengan memperbolehkan toko, gym, salon mulai buka.

Namun di saat yang sama kenaikan infeksi di India juga memantik kekhawatiran para pelaku pasar di tengah upaya OPEC+ yang secara bertahap berupaya mengembalikan produksi minyaknya.

Pekan lalu OPEC+ setuju untuk mengembalikan pasokan 350.000 barel per hari (bph) pada Mei, 350.000 bph lagi pada Juni, dan 400.000 bph atau lebih pada Juli.

Di AS, produksi minyak diperkirakan turun 270.000 barel per hari pada 2021 menjadi 11,04 juta barel per hari, menurut Badan Informasi Energi (EIA) AS. Angka ini merupakan penurunan yang lebih tajam dari perkiraan bulanan sebelumnya di angka 160.000 barel per hari.

Stok minyak mentah AS turun 2,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 2 April mengutip angka American Petroleum Institute (API). Stok diperkirakan turun hanya 1,4 juta barel. Data resmi pemerintah akan dirilis pada hari Rabu dan kini pelaku pasar tengah fokus ke sana.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Nasional Tempo.co

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *