Prancis Lockdown Lagi Mulai 3 April, Sekolah Ditutup 3 Pekan

Prancis kembali memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) secara nasional untuk ketiga kalinya mulai Sabtu (3/4). Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19 yang tengah menanjak.

“Kami akan kehilangan kendali jika tidak bergerak sekarang,” ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron saat mengumumkan kebijakan itu seperti dilansir dari Reuters, Kamis (1/4).

Macron mengungkapkan lockdown akan berlangsung selama sebulan. Sebagai bagian dari kebijakan itu, sekolah akan ditutup selama tiga minggu mulai Senin (6/4). Pada pekan pertama, aktivitas belajar dilakukan secara daring. Lalu, dua pekan setelahnya sekolah diliburkan.

Setelah itu, siswa taman-kanak-kanak dan sekolah dasar bisa kembali belajar di sekolah. Sementara, siswa sekolah menengah pertama dan atas melanjutkan pembelajaran jarak jauh selama sepekan.

“Ini adalah solusi terbaik untuk memperlambat virus,” ujarnya.

Saat ini, Prancis tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi. Rata-rata kasus covid-19 Prancis mencapai 40 ribu kasus per hari, atau melonjak dua kali lipat dibandingkan Februari lalu. Sebanyak 5 ribu pasien dirawat intensif.

Sebelumnya, Macron sempat yakin bahwa Prancis bisa menghadapi pandemi tanpa harus menerapkan kebijakan lockdown. Harapannya, ia bisa memberikan ruang untuk pemulihan ekonomi.

Namun, varian corona yang lebih menular kian menyebar di Eropa. Kapasitas rumah sakit juga kian terbatas dalam menghadapi lonjakan pasien. Jumlah kematian akibat covid-19 terus menanjak hingga hampir mendekati 100 ribu.

Menurut Macron, Prancis perlu mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi masih berjalan lambat di mana baru 12 persen populasi yang menerima suntikan setelah tiga bulan berjalan.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *